Rancakmedia.com – Harga bitcoin cs runtuh, cryptocurrency berkapitalisasi besar lainnya jatuh ke zona merah pada Jumat pagi, waktu Indonesia (10/12/2021), karena investor mengurangi selera mereka terhadap risiko karena kekhawatiran tentang penunjukan default perusahaan.
Property Evergrande Cina
Investor juga suka menunggu dan mencermati menjelang rilis statistik inflasi Amerika Serikat (AS) pada timeframe November 2021.
Berdasarkan data CoinMarketCap pada pukul 09:15 WIB, sepuluh mata uang kripto berkapitalisasi besar terkoreksi pagi ini.
Bitcoin kembali terkoreksi sebesar 3,75 persen ke level harga US$ 48.395,07/koin atau setara dengan Rp. 694.469.255/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.350/US$), Ethereum turun 6,07 persen ke level US$ 4.144, 92/koin atau Rp. 59.479.602/koin.
Selanjutnya Binance Coin turun 5 persen menjadi US$ 576,97/koin (Rp 8.279.520/koin), Solana turun 6,24% menjadi US$ 181,12/koin (Rp 2.599.072/koin), Cardano turun 5,65% menjadi US$ 1,3/koin ( Rp 18.655/koin), Polkadot turun 7,07 persen menjadi US$ 27,34/koin (Rp 392.329/koin), dan Terra turun 8,13% menjadi US$ 67,82/koin (Rp 973.217/koin).
Harga Dari Sepuluh Cryptocurrency Paling Berharga
Sebagian besar cryptocurrency kembali diperdagangkan di zona merah pagi ini, di mana Bitcoin kembali diperdagangkan di bawah US$ 50.000, atau lebih spesifik di sekitar area US 4 48.000.
Nilai pasar Bitcoin terus turun selama lima hari berturut-turut, dengan kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini sebesar $914,5 miliar. Padahal hingga akhir pekan lalu, nilai pasarnya masih mencapai sekitar US$ 1 triliun.
Pasalnya, investor bereaksi kurang baik terhadap pernyataan lembaga pemeringkat internasional, khususnya Fitch Ratings, yang menurunkan peringkat pengembang properti China Evergrande Group menjadi default, setelah sebelumnya melewatkan pembayaran obligasi berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS).
Kemarin (9/12/2021), atau tiga hari setelah jatuh tempo uang kertas asingnya, yakni Senin (6/12/2021), Evergrande tampak bisu dan tidak mengeluarkan pernyataan publik. Hal ini menyebabkan lembaga pemeringkat internasional menurunkan peringkat utang Evergrande.
Fitch Ratings menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menempatkan pengembang properti China dalam kategori ‘restricted default/RD’.
Penurunan peringkat menunjukkan bahwa Evergrande secara resmi dalam keadaan default, meskipun tidak melibatkan semua jenis pengajuan kebangkrutan, likuidasi, atau prosedur lain yang akan mengakhiri operasinya.
Di sisi lain, investor dalam cryptocurrency juga mengambil pendekatan menunggu dan melihat menjelang rilis angka inflasi AS untuk jangka waktu November 2021.