Perubahan Masa Depan Dunia Nyata dan Virtual
Teknologi imersif dalam realitas virtual memiliki kemampuan untuk “mengubah” perawatan dan perawatan kesehatan. Di bidang kesehatan global, menurut BBC, realitas virtual juga berkembang pesat.
Ketika ditanya tentang masa depan teknologi imersif dan virtual (VR), pencipta Oxford VR Prof Daniel Freeman menyatakan dia yakin itu akan memainkan peran penting karena hasil yang menjanjikan yang telah dia lihat. Prof Freeman sebelumnya telah mendukung National Health Research Institute (NHRI).
Bill Gates, CEO Microsoft, meramalkan bahwa di tahun-tahun mendatang, aktivitas virtual akan semakin meresap dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Akibat dari wabah Covid-19, beberapa bisnis kini memberikan pilihan kepada pekerjanya untuk bekerja dari rumah.
“Dalam dua atau tiga tahun ke depan, saya mengantisipasi sebagian besar interaksi virtual untuk transisi dari grid gambar kamera 2D ke metaverse, dunia 3D dengan avatar digital,” kata Gates dalam posting blognya.
Meski begitu, katanya, kenyataan bekerja di dunia Metaverse tidak akan pernah menjadi kenyataan kecuali pengguna berusaha dan memiliki keinginan untuk melakukannya.
Kesimpulan:
Adaptasi teknologi digital juga merupakan respon terhadap perubahan yang dilakukan oleh berbagai bidang, mulai dari bisnis, birokrasi, kesehatan, hingga pendidikan. Ada inovasi teknis yang mendekatkan dunia nyata dan maya.
Salah satunya dibuat oleh Facebook, yang berencana untuk membangun $10 miliar dalam pengembangan teknologi Metaverse pada tahun berikutnya. Apple dikatakan sedang bersiap untuk menawarkan headset virtual reality/augmented reality (VR/AR) hybrid senilai $3.000 dalam waktu dekat.
Teknologi imersif dalam realitas virtual memiliki kemampuan untuk “mengubah” perawatan dan perawatan kesehatan. Bill Gates, CEO Microsoft, meramalkan bahwa di tahun-tahun mendatang, aktivitas virtual akan semakin meresap dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.