Rancakmedia.com – Anak-anak kecil berada pada risiko bahaya ketika mereka memasuki metaverse strip club Virtual, simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.
Bahaya di ranah digital Metaverse telah ditemukan kembali. Mengenai isu pelecehan seksual sekali lagi. Hasil ini diungkap peneliti dari BBC. Dia menyamar sebagai gadis berusia 13 tahun dan berusaha menjelajahi Metaverse. Pria berusia 20-an dan 30-an mulai membuat ancaman pemerkosaan terhadapnya.
Menurut temuan mereka, Metaverse penuh dengan pelecehan seksual, komentar rasis, dan ancaman pemerkosaan.
Metaverse Strip Club Virtual
Penemuan ini dikuatkan oleh Andy Burrows dari National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPC), sebuah organisasi perlindungan anak.
Dia menggambarkan lingkungan digital Metaverse sebagai “campuran bahaya beracun.” Yang secara desain, Metaverse telah gagal melindungi konsumennya.
“Sungguh luar biasa bahwa anak-anak menjadi sasaran sesuatu yang tidak sesuai dengan karakternya. Faktanya, itu benar-benar berbahaya,” lapor Burrows seperti dilansir BBC.
“Secara desain, ini adalah platform yang rentan terhadap kelalaian dan kelalaian. Para insinyur Metaverse belum belajar banyak dari kesalahan mereka. Kami melihat Metaverse dirilis tanpa memperhatikan keselamatan penggunanya” ujarnya.
Lingkungan Metaverse Strip Club Virtual
Metaverse sendiri adalah lingkungan digital yang ditawarkan untuk menambah pengalaman bermain game.
Metaverse dapat diakses dengan headset virtual reality (VR). Metaverse sekarang lebih beragam dari sebelumnya, termasuk apa saja mulai dari video game hingga musik langsung hingga bentuk hiburan lainnya.
Metaverse terus didorong oleh Facebook. Selain membangun headset VR, raksasa teknologi yang didirikan Mark Zuckerberg itu juga berjanji akan terus memperkuat keamanan di sana.
Zuckerberg percaya Metaverse mungkin merupakan masa depan internet, untuk itu Metaverse harus dibangun. Bukan hanya Zuckerberg, di Indonesia banyak artis yang juga membangun Metaverse. Raffi Ahmad dan Leslar Metaverse masing-masing diciptakan oleh Lesti Kejora-Rizky Billar dan Rans Metaverse (RansVerse).
Kesimpulan
Bahaya di ranah digital Metaverse telah ditemukan kembali. Anak-anak kecil berada pada risiko bahaya ketika mereka memasuki metaverse dari klub strip virtual. Metaverse penuh dengan pelecehan seksual, komentar rasis, dan ancaman pemerkosaan. Secara desain, ini adalah platform yang rentan terhadap kelalaian dan kelalaian.