Rancakmedia.com – Harga mayoritas mata uang kripto (cryptocurrency) dengan kapitalisasi pasar terbesar turun pada perdagangan Jumat (22/10/2021) pagi waktu Indonesia, setelah sempat menguat pada hari sebelumnya.
Berdasarkan statistik dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, di antara delapan cryptocurrency dengan kapitalisasi pasar terbesar (big cap) non-stablecoin, hanya koin digital Solana yang masih mampu menguat pagi ini.
Solana melonjak 10,61 persen ke level harga US$ 201,82/koin atau setara Rp 2.845.662/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.100/US$).
Sedangkan sisanya diperdagangkan di zona pelemahan pagi ini. Bitcoin turun 3,25% ke level harga US$ 62.628,15/coin atau Rp. 883.056.915/koin, ethereum melemah 1,7% ke level US$ 4.103,63/koin (Rp 57.861.183/koin).
Selanjutnya binance coin turun 4,81 persen menjadi US$ 476,5/koin (Rp 6.718.650/koin), cardano turun 3,12% menjadi US$ 2,16/koin (Rp 30.456/koin), ripple terkoreksi 3,36 persen menjadi US$ 1,1/koin (Rp 15.510/koin), polkadot terpotong 1,71 persen menjadi US$ 43,49/koin (Rp 613.209/koin), dan dogecoin terdepresiasi menjadi US$ 0,2445/koin (Rp 3.447/koin).
Bitcoin terlihat turun pagi ini, setelah koin digital dengan nilai pasar lebih dari US$ 1 triliun mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa sekitar US$ 67.000.
Rekor tertinggi baru Bitcoin ditetapkan pada Rabu (20/10/2021), ketika ProShares, sebuah perusahaan yang berfokus pada Bitcoin Strategy Exchange-Traded Fund (ETF) mulai berdagang di bursa saham New York minggu ini.
Debut ETF bitcoin menghasilkan aset $570 juta dan menghasilkan $1 miliar dalam aktivitas perdagangan pada hari pertama, salah satu peluncuran ETF paling sukses sepanjang masa.
Beberapa analis percaya bahwa penurunan harga bitcoin yang dimulai pada Kamis (21/10/2021) tampaknya lebih seperti koreksi jangka pendek, tidak seperti koreksi pada Mei hingga Juli.
Awal pekan ini, para ahli menyatakan bahwa mereka masih melihat tanda-tanda positif di grafik bitcoin. Mereka masih percaya bitcoin akan mencapai level US$80.000, US$86.000, mungkin US$100.000.
“Investor jangka panjang tampaknya tidak menjual, jadi ini kemungkinan hanya koreksi jangka pendek,” kata Lucas Outumuro, kepala penelitian di IntoTheBlock, dikutip oleh CoinDesk.
Sementara menurut Laurent Kssis, direktur CEC Capital, setelah empat hari menguat, saatnya bitcoin beristirahat sejenak sebelum bitcoin melanjutkan penguatannya yang cenderung menguat.
“Pasar tetap optimis secara keseluruhan,” kata Kssis, menurut CoinDesk.
Di sisi lain, menurut Nikolaos Panigirtzoglou, analis JPMorgan dalam studi penelitiannya menyatakan bahwa telah terjadi pergeseran dari ETF emas ke ETF bitcoin sejak September lalu, dan sekarang bitcoin sudah memiliki pendorong bagi investor untuk memperoleh eksposur bitcoin.
JPMorgan juga melihat adanya pergeseran arus masuk investor di bitcoin dalam beberapa hari terakhir dan membuat tren bitcoin tetap positif hingga akhir tahun.
Kesimpulan Mengenai Harga Bitcoin Mulai Menurun:
Harga mayoritas mata uang kripto (cryptocurrency) dengan kapitalisasi pasar terbesar turun pada perdagangan Jumat (22/10/2021) pagi waktu Indonesia. Bitcoin turun 3,25% ke level harga US$ 62.628,15/coin atau Rp. 883.056.915/koin.
Harga Bitcoin Mulai Menurun di bawah US$80.000 pada Kamis (21/10/2021). Analis percaya ini kemungkinan koreksi jangka pendek. Debut ETF bitcoin menghasilkan aset $570 juta dan aktivitas perdagangan $1 miliar pada hari pertama.