Rancakmedia.com – Ekspansi industri aset kripto di negara ini begitu pesat. Tidak hanya dari sisi investasi, para pembuat token sendiri juga mulai bermunculan.
Aset kripto di Indonesia mulai berkembang, misalnya Indonesia Digital Cooperatives (IDM). Lalu apakah fenomena terbentuknya kripto lokal ini patut dibanggakan atau justru membahayakan industri itu sendiri?
Ketua Umum Asosiasi Perdagangan Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda mencatat, pada dasarnya tujuan tokenization adalah untuk membangun ekosistem baru yang dapat menjawab isu-isu terkini.
Membuat token atau crypto tidak menimbulkan masalah, kalau begitu. Dengan Bitcoin dan Ethereum, jelas mereka mencoba untuk mengatasi masalah yang ada daripada mengandalkan satu pihak untuk melakukannya untuk mereka” Acara d’Mentor berlangsung pada hari Rabu (11/3/2021).) Dia membuat pernyataan.
Tetapi itu tidak berarti bahwa semakin banyak token atau cryptocurrency yang lahir menunjukkan hal yang luar biasa. Karena menurut Teguh, tidak semua cryptocurrency yang lahir dapat menetapkan tujuan awalnya, agar token tersebut dapat bernilai bagi komunitas itu sendiri.
“Banyak koin lokal yang ada, tetapi nilai ekonominya belum ditentukan. Jika kita berbicara tentang membuat token, itu membutuhkan waktu setengah jam. Tapi kemudian apakah nilai ekonomi token itu ada atau tidak, itu akan bergantung pada fakta di lapangan. seluruh masyarakat” lanjutnya.
Menurutnya, faktor yang paling signifikan dalam membuat cryptocurrency adalah bagaimana model bisnis dibangun, bukan hanya memikirkan membuat token dan menjualnya ke publik.
Kesulitannya, tambah Teguh, industri kripto di Indonesia masih cukup goyah. Jika industri ini tidak mapan dengan begitu banyak cryptocurrency yang terlahir cacat, maka industri ini mungkin akan terpecah sebelum benar-benar matang.
“Ini situasi yang sulit, dan terserah pada kita untuk memutuskan apakah industri crypto berjalan di jalur yang benar atau salah. Jangan biarkan ini menciptakan momentum yang akhirnya berakhir tragis. Regulasi yang memenuhi syarat pada akhirnya. mengembangkan bubble di dalam negeri karena banyak negara lain yang tidak memiliki undang-undang” ujarnya.
Kesimpulan Mengenai Perkembangan Kripto Buatan Indonesia:
Aset Kripto Buatan Indonesia mulai berkembang, misalnya Indonesia Digital Cooperatives (IDM). Banyak koin lokal yang ada, tetapi nilai ekonominya belum ditentukan. Ketua Asosiasi Perdagangan Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan tujuan tokenisasi adalah untuk membangun ekosistem baru yang dapat mengatasi masalah saat ini.