Rancakmedia.com – Tahukah kamu dampak kenaikan suku bunga di khawatirkan membuat saham di tutup. Saham-saham di Amerika Serikat mengakhiri hari dengan turun setelah sesi yang bergejolak pada hari Kamis karena pasar berusaha untuk pulih dari aksi jual yang terjadi pada hari sebelumnya.
Menyusul penurunan 3,3% pada hari Rabu, sesi satu hari terburuk sejak Februari tahun lalu, Nasdaq mempercepat langkahnya kembali dalam perdagangan intraday tetapi berakhir di zona merah. Dow dan S&P 500 juga ditutup melemah.
Laporan Ketenagakerjaan Bulanan Departemen Tenaga Kerja
Pembacaan pada angka Desember kemungkinan akan memberikan pandangan yang lebih signifikan pada kekuatan perekrutan dan partisipasi angkatan kerja ukuran penting ekonomi AS, menjadi lebih penting karena pasar terus mempertimbangkan efek penuh dari gelombang Omicron COVID.
Sebelum lonjakan virus terbaru memiliki pengaruh signifikan pada pasar tenaga kerja, para ekonom memperkirakan laporan tersebut mencerminkan satu bulan penciptaan lapangan kerja yang sehat, dengan proyeksi konsensus 444.000.
Investor juga mempertimbangkan data baru pada klaim pengangguran mingguan pertama Kamis pagi yang menunjukkan file pengangguran pertama kali naik tetapi tetap di sekitar level terendah 52 tahun pekan lalu, menandakan perbaikan berkelanjutan di pasar tenaga kerja karena permintaan yang kuat untuk karyawan melonjak ke tahun baru. .
Tekanan lanjutan di bidang teknologi berlanjut hingga Kamis, dengan jumlah saham teknologi yang mendekati rekor yang memiliki nilai pasar turun dari tertinggi 52 minggu, menurut Data Bloomberg.
Ahli strategi ekuitas global senior Wells Fargo Wealth & Investment Management Scott Wren mengatakan kepada Yahoo Finance Live: “Jika Anda menjadi cemas tentang penurunan 4% atau 5%, Anda seharusnya tidak memiliki banyak uang di saham.”
“Anda membelah rambut di sana dalam beberapa bulan, apakah Fed menempatkan kenaikan suku bunga pertama pada bulan Maret atau Juni.”
Pandangan serupa diungkapkan oleh Craig Erlam, analis pasar OANDA, dalam wawancara dengan Yahoo Finance Live.
“Pasar perlu waktu untuk menetap, kami memulai musim pendapatan dalam beberapa minggu,” tambahnya. Dengan kata lain, “Saya percaya itulah titik di mana individu mulai memiliki perspektif yang lebih masuk akal tentang pasar ini.”
Kenaikan Suku Bunga Tahun 2022
Bagaimanapun, ekspektasi investor untuk tahun 2022 sangat dipengaruhi oleh tingkat kenaikan suku bunga. Pasar akan terus memeriksa tingkat inflasi ke tahun baru dan terus mencermati seberapa kuat Federal Reserve dapat memilih untuk bertindak.
Kepala investasi Cresset Capital, Jack Ablin, mengatakan kepada Yahoo Finance Live: “Kami percaya inflasi kemungkinan memuncak sekarang. Kami percaya jalur alami inflasi akan turun, tetapi bagaimanapun juga, sepertinya inflasi kemungkinan akan tren kembali. menjadi 2 1/4, 2 1/2, pada akhir tahun.”
“Komponen utama dari persamaan adalah Fed,” analis pasar Zephyr Ryan Nauman mengatakan kepada Yahoo Finance Live. “Pasar tidak terlalu bereaksi terlalu besar ketika Fed mulai menaikkan suku bunga – itu adalah kecepatannya – dan jika Fed meningkatkan laju kenaikan suku bunga dan ada beberapa kenaikan suku bunga mengejutkan di sana untuk menjinakkan inflasi, saat itulah kita bisa benar-benar berdampak pada pasar ekuitas dan melihat kemunduran yang tajam.”
Dampak Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia
Di bawah ini kami telah merangkum daftar dampak positif dan dampak negatif kenaikan suku bunga bank Indonesia, yaitu:
Dampak Positif Kenaikan Suku Bunga BI
Berikut dampak positif dan negatif pada kenaikan suku bunga yang dapat kamu ketahui, yaitu:
1. Nilai Tukar Rupiah Menguat
Ekonom Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira mengatakan bahwa kenaikan suku bunga acuan BI untuk membuat mata uang rupiah perkasa.
Hal ini dikarenakan suku bunga membuat modal asing masuk ke Indonesia sebab investor akan tertarik dengan imbal hasil surat utang Indonesia yang menjadi menarik.
“Itu bisa mencegah aliran modal keluar sehingga rupiahnya bisa lebih stabil.”
2. Mengendalikan Inflasi
Kebijakan kenaikan suku bunga BI ini diambil dengan harapan untuk mengendalikan inflasi agar tidak melambung tinggi.
Namun, proses ini baru akan terasa jangka panjang sebab inflasi saat ini lebih disebabkan oleh kenaikan harga bahan makanan dan energi, bukan dari banyaknya pasokan uang.
3. Imbalan Hasil Surat Utang Indonesia Naik
Kenaikan suku bunga ini akan menguntungkan para investor karena dapat membuat imbal hasil surat utang Indonesia mejadi bertambah.
Pasalnya dengan kenaikkan suku bunga BI ini surat utang Indonesia dapat mengecilkan selisih bunga atau imbal hasil dengan surat utang Amerika Serikat (AS).
4. Aliran Modal Asing Masuk
Dengan imbalan hasil surat utang Indonesia yang semakin menarik itu, maka para investor akan berburu masuk ke pasar surat utang Indonesia. Hal ini dapat mencegah aliran modal asing keluar.
5. Mengkompensasi Penurunan Devisa Hasil Ekspor
BI menaikan suku bunga sebagai acuan untuk mewaspadai pembalikan harga komoditas yang selama ini melambung tinggi dan menguntungkan Indonesia sebagai pengekspor sejumlah komoditas.
Dikarenakan jika harga komoditas turun maka permintaan dari devisa hasil ekspor dapat tertekan sehingga aliran modal dapat keluar.
Dampak Negatif Kenaikan Suku Bunga BI
Berikut dampak negatif dari kenaikan suku bunga BI yang perlu kamu ketahui, antara lain:
1. Bunga Kredit Naik
Kenaikan deposito ini menambah beban perbankan lantaran harus membayar imbal hasil deposito ke nasabah lebih tinggi.
2. Pertumbuhan Kredit Perbankan Terganggu
Hal ini akan berdampak pada pertumbuhan kredit perbankan. Sebab dengan bunga kredit yang naik akan membuat masyarakat sungkan untuk mengambil pinjaman di perbankan.
3. Daya Beli Masyarakat dan Bisnis Tergerus
Masyarakat akan merasa terbebani oleh bunga kredit yang mengalami kenaikkan pasca BI menaikkan suku bunga acuan.
4. Pertumbuhan Ekonomi Bisa Melambat
Maka dapat menggerus daya beli masyarakat dan memperlambat pertumbuhan daya beli masyarakat dan memperlambat pertumbuhan nasional sehingga hal ini akan membuat pertumbuhan pada ekonomi menjadi terkontraksi.
FAQ
Di bawah ini kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang sering di tanyakan tentang suku bunga, sebagai berikut:
Apakah Menaikkan Suku Bunga Dapat Menekan Inflasi?
Dengan jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin sedikit, maka kegiatan menaikkan tingkat suku bunga akan menekan laju inflasi. Salah satu kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank Indonesia ialah menaikkan tingkat suku bunga bank.
Kesimpulan
Saham di Amerika Serikat mengakhiri hari turun untuk hari kedua berturut-turut pada hari Kamis. Nasdaq mengalami sesi satu hari terburuk sejak Februari tahun lalu, sementara Dow dan S&P 500 juga ditutup lebih rendah.
Laporan ketenagakerjaan bulanan Departemen Tenaga Kerja, yang akan dirilis pada hari Jumat, telah menjadi topik hangat minggu ini.
Ahli strategi ekuitas global senior Wells Fargo Wealth & Investment Management Scott Wren: “Jika Anda menjadi cemas tentang penurunan 4% atau 5%, Anda seharusnya tidak memiliki banyak uang di saham”. Chief Investment Officer Cresset Capital, Jack Ablin: “Kami percaya inflasi kemungkinan memuncak saat ini”.
