10 Cara Screening Saham: Panduan Lengkap untuk Memilih Saham Terbaik!

nafa cahyani

10 Cara Screening Saham_ Panduan Lengkap untuk Memilih Saham Terbaik!

Cara screening saham adalah langkah penting yang harus dikuasai oleh setiap investor, baik pemula maupun berpengalaman. Proses ini memungkinkan kamu menyaring ratusan saham yang tersedia di pasar berdasarkan kriteria tertentu, seperti performa keuangan, potensi pertumbuhan, hingga risiko yang mungkin dihadapi.

Dengan memahami teknik ini, kamu dapat menghemat waktu dan fokus pada saham yang benar-benar sesuai dengan tujuan investasi kamu, baik untuk jangka pendek maupun panjang. Tidak hanya membantu menemukan saham potensial, cara screening saham juga berperan dalam mengurangi risiko investasi.

Dengan alat dan strategi yang tepat, kamu bisa menghindari saham “gorengan” dan memilih perusahaan dengan fundamental yang kuat. Artikel ini akan memandu kamu langkah demi langkah dalam proses screening saham, lengkap dengan tips, tools, dan kriteria yang dapat langsung kamu praktikkan. Mari mulai perjalanan investasi kamu dengan lebih terarah dan percaya diri!

Apa Itu Screening Saham?

Apa Itu Screening Saham

Screening saham adalah proses penyaring sejumlah besar saham yang tersedia di pasar berdasarkan kriteria tertentu untuk menemukan saham yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan investasi kamu.

Kriteria tersebut dapat meliputi aspek fundamental seperti laba perusahaan, rasio keuangan, dan dividen, atau aspek teknikal seperti volume perdagangan dan pola pergerakan harga. Dengan cara screening saham, investor dapat menyederhanakan proses pengambilan keputusan dan fokus pada saham yang memiliki potensi terbaik sesuai strategi investasi mereka.

Proses ini sangat penting karena membantu menghemat waktu dan tenaga. Daripada memeriksa setiap saham satu per satu, screening memungkinkan kamu untuk langsung mengeliminasi saham yang tidak memenuhi kriteria.

Misalnya, jika kamu hanya ingin mencari saham dengan Price to Earnings Ratio (PER) di bawah 15, alat screening dapat langsung menyaring saham yang memenuhi kriteria tersebut dalam hitungan detik. Ini membuat screening saham menjadi langkah awal yang esensial dalam analisis investasi.

Selain efisien, screening saham juga membantu mengurangi risiko investasi. Dengan menetapkan kriteria yang jelas, kamu dapat menghindari saham yang memiliki kondisi keuangan buruk atau yang tergolong “saham gorengan” dengan volatilas tinggi.

Hal ini sangat bermanfaat, terutama bagi pemula yang mungkin belum memiliki pengalaman mendalam dalam menganalisis pasar saham secara manual. Screenig saham memberikan panduan awal yang terstruktur untuk memilih saham secara lebih objektif. Meski demikian, screening saham bukanlah solusi ajaib.

Hasilnya hanya akan memberikan daftar saham potensial yang perlu dianalisis lebih lanjut. Kamu tetap perlu mngevaluasi laporan keuangan, kondisi pasar, dan prospek industri sebelum memutuskan untuk membeli. Oleh karena itu, cara screening saham sebaiknya digunakan sevagau langkah awal yang dilengkapi dengan analisis mendalam agar keputusan investasi kamu lebih tepat dan terinformasi.

Cara Screening Saham Langkah Demi Langkah

Screening saham adalah cara efisien untuk menyaring saham berdasarkan kriteria tertentu yang sesuai dengan kebutuhan investasi kamu. Berikut adalah panduan cara screening saham langkah demi langkah:

Cara Screening Saham Langkah Demi Langkah

1. Tentukan Tujuan Investasi Kamu

Langkah pertama adalah memahami tujuan investasi kamu, apakah kamu mencari:

  • Investasi Jangka Panjang: Fokus pada saham dengan fundamental yang kuat dan potensi pertumbuhan stabil.
  • Trading Jangka Pendek: Cari saham dengan volatilitas tinggi untuk memanfaatkan pergerakan harga cepat.

Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa menyesuaikan kriteria cara screening saham dengan kebutuhan.

2. Pilih Tools Screening Saham yang Tepat

Gunakan platform yang memudahkan proses screening. Beberapa tools populer untuk cara screening saham meliputi:

  • Yahoo Finance: Ideal untuk screening global.
  • Stockbit: Menyediakan fitur cara screening saham Indonesia.
  • TradingView: Cocok untuk analisis teknikal.
  • RTI Business: Berisi data keuangan mendalam.

Pilih tools yang sesuai dengan kebutuhan kamu dan pastikan platform tersebut menyediakan data real-time.

3. Tentukan Kriteria Screening Saham

Gunakan kriteria berikut untuk menyaring saham:

A. Price to Earnings Ratio (PER)

  • Gunakan PER untuk mengukur valuasi saham.
  • Saham dengan PER rendah dibandingkan rata-rata industri dianggap undervalued.

B. Price to Book Value (PBV)

  • PBV menunjukkan harga saham dibandingkan nilai buku perusahaan.
  • Cari saham dengan PBV di bawah 1,5 untuk potensi undervalued.

C. Dividen Yield

  • Jika mencari pendapatan pasif, fokus pada saham dengan dividen yield tinggi.
  • Saham blue chip seperti TLKM atau BBCA sering menawarkan dividen menarik.

D. Debt to Equity Ratio (DER)

  • DER menunjukkan tingkat utang perusahaan.
  • Pilih saham dengan DER di bawah 100% untuk risiko keuangan yang lebih rendah.

E. Growth Rate (ROE dan EPS Growth)

  • Return on Equity (ROE) mengukur efisiensi perusahaan menghasilkan keuntungan.
  • Saham dengan ROE di atas 15% dianggap sehat.

4. Pilih Sektor Industri yang Prospektif

Sektor industri sering kali memengaruhi performa saham. Fokuslah pada sektor yang sedang berkembang, seperti:

  • Teknologi: Startup dan inovasi baru menawarkan potensi besar.
  • Energi Baru dan Terbarukan: Prospek masa depan yang cerah dengan tren global.
  • Kesehatan: Masih relevan di era pasca-pandemi.

Melibatkan sektor yang sedang naik daun dapat meningkatkan potensi keuntungan investasi kamu.

5. Analisis Fundamental Perusahaan

A. Perhatikan Laporan Keuangan

Lihat laporan keuangan terbaru untuk memastikan kondisi perusahaan. Fokus pada:

  • Laba Bersih: Apakah tumbuh stabil?
  • Arus Kas: Pastikan arus kas operasi positif.
  • Liabilitas: Hindari perusahaan dengan utang besar.

B. Bandingkan dengan Kompetitor

  • Gunakan data untuk membandingkan saham yang kamu pilih dengan perusahaan lain di industri yang sama. Ini membantu kamu mengetahui posisi saham tersebut.

6. Gunakan Indikator Teknikal untuk Konfirmasi

Jika kamu adalah trader jangka pendek, gunakan analisis teknikal untuk menentukan momentum beli atau jual. Beberapa indikator yang populer:

  • Moving Average (MA): Untuk melihat tren harga.
  • Relative Strength Index (RSI): Mengukur overbought atau oversold.
  • Bollinger Bands: Melihat volatilitas harga.

Teknik ini bisa digabungkan dengan screening fundamental untuk hasil yang lebih optimal.

7. Cek Volume dan Likuiditas Saham

Pastikan saham yang kamu pilih memiliki volume perdagangan harian yang cukup tinggi. Saham dengan volume rendah sulit dijual kembali dan berisiko besar jika likuiditasnya kecil.

8. Hindari Saham Gorengan

Saham gorengan sering kali menarik perhatian karena lonjakan harga yang tidak wajar. Gunakan kriteria seperti:

  • PER dan PBV yang masuk akal.
  • Volume perdagangan yang konsisten.
  • Riwayat fundamental yang stabil.

9. Uji Hasil Screening dengan Watchlist

Setelah mendapatkan daftar saham, masukkan ke dalam watchlist. Pantau pergerakan saham tersebut selama beberapa waktu untuk memastikan sesuai dengan ekspektasi kamu.

10. Lakukan Revisi Secara Berkala

Cara screening saham bukanlah proses satu kali selesai. Kondisi pasar berubah, sehingga kamu perlu terus memperbarui kriteria dan daftar saham kamu agar tetap relevan.

Kesalahan Umum Saat Screening Saham

Melakukan cara screening saham adalah langkah penting dalam dunia investasi, tetapi ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para investor, terutama pemula.

Kesalahan-kesalahan ini bisa mengarah pada keputusan investasi yang buruk, yang berpotensi mengurangi keuntungan atau bahkan menyebabkan kerugian. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari saat melakukan cara screening saham:

Kesalahan Umum Saat Screening Saham
  • Tidak Konsisten dalam Kriteria Screening: Sering mengganti-ganti kriteria cara screening saham bisa membingungkan dan mengarah pada keputusan investasi yang tidak jelas. Solusinya dengan menentukan kriteria yang konsisten sesuai tujuan investasi.
  • Mengabaikan Kondisi Eksternal dan Berita Ekonomi: Fokus hanya pada data keuangan tanpa mempertimbangkan faktor eksternal seperti kondisi ekonomi atau peristiwa global. Solusinya dengan
  • Overconfidence Terhadap Hasil Screening: Terlalu percaya diri dengan hasil screening tanpa riset tambahan bisa berisiko. Solusinya dengan memperhatikan berita dan perubahan yang memengaruhi sektor industri yang kamu pilih.
  • Mengabaikan Volume Perdagangan Saham: Saham dengan volume perdagangan rendah bisa memiliki likuiditas yang buruk. Solusinya dengan memeriksa volume perdagangan untuk memastikan likuiditas yang baik.
  • FOMO (Fear of Missing Out): Membeli saham hanya karena sedang tren tanpa analisis yang mendalam. Solusi jangan terburu-buru, lakukan analisis objektif berdasarkan data yang ada.
  • Tidak Memperhatikan Kinerja Masa Lalu dengan Cermat: Mengabaikan kinerja masa lalu bisa berisiko, karena itu memberi gambaran bagaimana perusahaan mengelola krisis. Solusinya dengan memperhatikan kinerja historis perusahaan untuk evaluasi lebih baik.
  • Melewatkan Diversifikasi: Terlalu fokus pada satu sektor atau jenis saham bisa meningkatkan risiko. Solusinya dengan memastikan portofolio terdiversifikasi untuk mengurangi risiko.
  • Mengabaikan Saham dengan Potensi Dividen: Mengabaikan saham yang memberikan dividen bisa merugikan jika kamu mencari pendapatan pasif. Solusinya dengan mempertimbangkan saham dengan dividen stabil sebagai bagian dari investasi jangka panjang.

Mengapa Screening Saham Penting?

Cara screening saham adalah langkah awal yang krusial dalam proses investasi saham. Proses ini memungkinkan investor untuk memilih saham yang paling sesuai dengan tujuan keuangan mereka, menghindari risiko yang tidak perlu, dan mengoptimalkan potensi keuntungan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa cara screening saham sangat penting:

  • Menghemat Waktu: Dengan screening, investor bisa fokus pada saham yang memenuhi kriteria tertentu, menghindari analisis ribuan saham satu per satu.
  • Meningkatkan Potensi Keuntungan: Screening membantu menemukan saham dengan fundamental kuat atau harga undervalued, yang berpotensi memberikan keuntungan lebih besar.
  • Mengurangi Risiko: Melalui screening, investor bisa memilih saham yang stabil dan sehat secara finansial, menghindari saham dengan risiko tinggi seperti utang besar atau arus kas negatif.
  • Menemukan Saham yang Sesuai dengan Tujuan Investasi: Proses screening memungkinkan investor untuk memilih saham yang cocok dengan profil risiko dan tujuan, seperti jangka panjang atau trading jangka pendek.
  • Mengelola Portofolio Secara Efisien: Screening membantu dalam diversifikasi portofolio, memilih saham dari berbagai sektor dan kinerja yang berbeda untuk mengurangi risiko keseluruhan.
  • Memberikan Keunggulan Kompetitif: Dengan menggunakan screening, investor bisa membuat keputusan lebih cepat dan lebih tepat, memberi keunggulan dibandingkan investor lain.
  • Meningkatkan Kepercayaan Diri: Screening memberikan kerangka kerja yang jelas dan obyektif, sehingga investor lebih percaya diri dalam membuat keputusan investasi.

Kesimpulan

Cara screening saham adalah keterampilan penting bagi setiap investor. Dengan menggunakan tools yang tepat, memahami kriteria screening, dan menghindari kesalahan umum, kamu bisa menemukan saham terbaik yang sesuai dengan tujuan investasi.

Mulailah dengan langkah sederhana, konsisten dalam prosesnya, dan jangan ragu untuk terus belajar. Dengan begitu, perjalanan investasi kamu akan semakin sukses!

Baca Juga

Bagikan:

nafa cahyani

Saya merupakan seorang content writer SEO, Teknologi, Finansial, Wisata, Resep Masakan dan lain-lain, Semoga dapat bermanfaat untuk teman semua.