Persija Jakarta Ditunjuk Secara Kontoversial Sebagai Utusan Dari Indonesia Untuk Piala AFC – Persija Jakarta dipilih oleh PSSI jadi wakil Indonesia di gelaran Piala AFC 2021. Keputusan liga sepakbola nasional itu melanggar ketentuan? Semestinya PSM Makassar yang memiliki hak atas satu ticket itu sebab dengan status juara Piala Indonesia 2018/2019. Tetapi, PSM tidak lolos klarifikasi lisensi AFC hingga porsi mereka ke Piala AFC hangus dan dilimpahkan ke club lain.
Ini yang memunculkan pembicaraan masalah siapakah yang memiliki hak atas rahmat ticket dari PSM. Berkaca ke Inggris, porsi tampil ke Liga Europa dari lajur juara Piala FA atau Piala Liga umumnya dilimpahkan ke team dengan status paling tinggi di klassemen persaingan lokal, bukan ke team runner-up.
Misalnya waktu Tottenham Hotspur mendapatkan ticket rahmat Liga Europa walau hanya tempati rangking keenam klassemen akhir Liga Inggris musim 2019/20. Manchester City yang memenangkan Piala Liga 2019/10 tidak ambil porsi Liga Europa sebab telah maju ke Liga Champions.
Tottenham kelimpahan ticket itu sebab rangking kelima Liga Inggris yaitu Leicester City telah mendapatkan ticket automatis ke Liga Europa. Ticket rahmat tidak diserahkan ke Aston Villa yang disebut runner-up Piala Liga, tapi diserahkan ke team dengan rangking paling tinggi di klassemen akhir Liga Inggris.
Nah, contoh di atas semestinya jadi referensi PSSI dalam tentukan wakil Indonesia di Piala AFC 2021. Ditambah, ada pula ketetapan dari AFC masalah perwakilan club untuk persaingan antar-klub Asia (Liga Champions Asia dan Piala AFC).
Dalam Entry Manual for AFC Klub Competition 2021 diuraikan persyaratan club dapat tampil di persaingan antar-klub Asia. Secara detil, ketentuan ini tercantum pada pasal 9 mengenai Sporting Criteria atau persyaratan keolahragaan (sportivitas).
Untuk penuhi persyaratan keolahragaan, club harus sudah mendapatkan salah satunya (1) dari di bawah ini (yakni harus diaplikasikan dalam posisi turun untuk tentukan club perwakilan dari Federasi Anggota):
9.1.1. juara liga seksi paling atas domestik;
9.1.2. juara piala domestik;
9.1.3. runner-up liga seksi paling atas domestik;
9.1.4. tempat ke-3 liga seksi paling atas domestik;
9.1.5. tempat ke-4 liga seksi paling atas lokal (cuman berlaku bila tidak ada Piala Liga lokal yang berjalan di Pasal 9.1.2).
Dalam ketetapan di atas, fokus pertama perwakilan itu ialah team dengan rangking paling atas (juara) di klassemen akhir persaingan lokal (liga). Lantas fokus ke-2 untuk club yang juara Piala Lokal (Piala Liga). Piala Liga di Indonesia diadakan bernama Piala Indonesia.
Fokus ke-3 ialah runner-up persaingan lokal. Fokus ke-4 ialah rangking ke-3 persaingan lokal dan sebagainya.
Simpulannya, porsi tampil persaingan Asia dapat di turunkan ke team lain berdasar klassemen persaingan lokal. Tidak disebut runner-up Piala Lokal memiliki hak memperoleh ticket persaingan antar-klub Asia.
Sumber : detik.com