Dugaan Ada Lelang Jabatan di PSSI, Ketum PSSI Harus Non-Aktif ? – Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan harus non-aktif sesaat di tengah-tengah sangkaan jual beli kedudukan manager Timnas Indonesia, berkaitan dengan ketentuan di kaidah FIFA.
Demikian menurut reporter senior Joseph Erwiyantoro. Dia juga yang awalnya mengakui ada sangkaan jual beli kedudukan manager Timnas Indonesia U-19 melalui account Facebook cocomeo reborn.
Figur yang dikenal juga bernama Mbah Coco atau Toro dan telah lama aktif mengkritik dinamika yang berlangsung di PSSI ini memperjelas jika ketua umum PSSI harus non-aktif lebih dahulu di tengah-tengah ada sangkaan yang tampil sekarang ini.
“Tulisan saya mengenai ini telah ditranslate dan dikirimkan ke AFC dan FIFA. Walau sebenarnya saya tidak meminta ditranslate, rekan-rekan saya yang lakukan,” kata Erwiyantoro.
“Ada pada masalah Iwan Bule. Sebab sudah tentu Iwan Bule berada di situ, itu ia harus non-aktif seperti ditata di pasal 20 Code Etik FIFA. Jika dari kaidah, ia harus non-aktif sampai masalahnya bisa dibuktikan atau mungkin tidak. Jika itu berlangsung, ia tidak bisa punyai aktivitas sepakbola nasional. Seperti Sepp Blatter atau Michel Platini,” katanya menyinggung keadaan berkaitan status Mochamad Iriawan sebagai ketua umum PSSI.
Pasal 20 di Code Etik FIFA menyinggung kelompok suap di lingkungan sepakbola. Aktor yang terjebak tidak boleh melakukan aktivitas di dunia sepakbola sepanjang optimal 2 tahun.
Suap tidak boleh keras sebab akan menghancurkan kredibilitas dan rekam jejak sepakbola seperti diartikan di Pasal 1 Code Etik FIFA.
Tentang hal beberapa orang yang tidak boleh bertindak suap seperti ditata di Code Etik FIFA adalah; seluruh official FIFA (terhitung anggota Dewan FIFA), anggota komite, wasit, orang kepercayaan wasit, pelatih atau orang yang terjebak permasalahan strategial, tenaga kesehatan atau pengurus administrasi di FIFA, Federasi, Federasi Anggota FIFA (terhitung PSSI) liga atau club, dan seluruh orang yang perlu patuhi Statuta FIFA (terkecuali pemain dan mediator).
Berkaitan rumor ini, detikSport juga mengontak beberapa pihak berkaitan. Diantaranya PSSI. Ada Eksekutor pekerjaan Sekretaris Jenderal (Plt Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, yang menyikapi dengan rileks rumor jual beli kedudukan itu. Ia memandang desas-desus semacam ini telah terbiasa menimpa PSSI.
“Umumnya isunya sampai beberapa puluh miliiar, tumben ini cuman Rp 1 miliar. Telah beberapa puluh tulisan mengenai permasalahan semacam ini tersebar. Kami tak pernah menanggapinya. PSSI telah terbiasa dengan rumor semacam ini. Jadi tidak perlu ada keterangan dari kami,” kata Yunus Nusi.
Sumber : detik.com