Rancakmedia.com – Sistem pendingin adalah sistem yang bekerja untuk mengatur suhu mesin mobil. Sistem ini akan aktif setelah mesin mobil mencapai suhu tertentu, simak lebih lengkapnya dibawah ya.
Sistem ini didukung oleh banyak komponen yang melakukan hal yang sama. Lalu apa saja komponen tersebut dan bagaimana cara pengoperasian komponen tersebut pada mobil?
Cara kerja sistem pendingin mesin pada mobil saat ini tidak banyak berubah sejak penemuan itu dipatenkan oleh Wilhelm Maybach pada tahun 1900. Wilhelm Maybach, seorang perancang mesin Jerman, kemudian menerapkan konsep sistem pendingin pada mobil Daimler.
Dengan kata lain, sistem pendingin mobil mengedarkan cairan pendingin ke seluruh mesin. Kemudian cairan mengalir kembali ke radiator untuk melalui proses pendinginan dengan bantuan hembusan angin dari rongga depan dan putaran kipas.
Konsep Dasar Sistem Pendingin Mesin Mobil
Sistem pendingin mesin mobil adalah fitur vital dari mesin mobil. Peran sistem pendingin pada mesin kendaraan ini terbilang krusial dalam mengatur suhu mesin mobil agar tidak dalam keadaan panas yang berlebihan.
Jika panas dari pembakaran tidak dikendalikan, keadaan ini sangat buruk bagi bagian-bagian mesin dan dapat menyebabkan kerusakan.
Sistem pendingin mobil yang ada di pasaran biasanya terintegrasi menjadi satu kesatuan dengan mesin mobil. Ini karena putaran kipas pendingin mengambil energi dari putaran mesin mobil.
Komponen Sistem Pendingin Mesin Mobil
Berikut adalah daftar bagian-bagian yang membantu sistem pendingin mesin mobil dan fungsinya:
Dikutip dari situs resmi suzuki.co.id, setidaknya ada delapan komponen penyusun sistem pendingin pada mobil, menurut situs resmi Suzuki. Bagian ini merangkum Infootomotif.
Radiator
Radiator adalah bagian dari sistem pendingin yang bertanggung jawab untuk menurunkan suhu air pendingin mesin. Kisi-kisi radiator menghilangkan panas, untuk itulah mereka ada di sana.
Radiator mendaur ulang air pendingin engine, yang kemudian dikeluarkan melalui kisi-kisi radiator. Proses pendinginan air yang menjadi panas karena digunakan untuk mendinginkan mesin dimulai dari tangki atas.
Tangki atas sendiri berfungsi untuk menerima sisa air panas setelah pendinginan mesin. Air panas akan mengalir ke bawah melalui pipa-pipa kecil di tengah kisi-kisi. Pendinginan air difasilitasi oleh keberadaan pipa-pipa ini.
Air yang telah mengalir melalui pipa-pipa kecil akan ditampung di tangki bawah. Air ini nantinya akan diputar lagi untuk mendinginkan mesin. Begitulah cara komponen ini beroperasi secara iteratif.
Pompa Air
Selanjutnya pompa air ini bekerja sebagai penghantar sirkulasi air dari tangki bawah pada radiator ke mesin. Agar operasi radiator mesin dapat dilanjutkan, reflow ini dilaksanakan.
Cara kerjanya sendiri menyesuaikan dengan putaran mesin. Hal ini disebabkan oleh pulley pada komponen ini yang terhubung dengan V-Belt, dimana V-Belt merupakan penghubung antara komponen pompa air dengan mesin.
Thermostat
Ketiga komponen tersebut berfungsi sebagai pengatur sirkulasi air pendingin mesin. Ada dua macam termostat, yaitu termostat dengan katup by-pass dan tanpa katup by-pass.
Termostat akan aktif hanya ketika panas mesin telah mencapai tingkat tertentu. Bagian ini menghentikan air agar tidak bergerak jika panas dari mesin belum mencapai suhu pengoperasian termostat.
Ketika mesin mencapai suhu yang disetel termostat, saluran terbuka secara otomatis. Dengan demikian, cairan pendingin mesin dapat bersirkulasi dan selanjutnya mengalir melalui radiator.
Kipas Radiator
Kipas radiator ini membantu mensuplai aliran udara ke radiator. Mekanisme pendinginan radiator mengharuskan adanya aliran udara ini. Tidak seperti kipas pada umumnya, kipas radiator tidak meniupkan udara, melainkan menyerapnya.
Intinya, kipas radiator ini berfungsi untuk menyedot udara dari radiator. Udara kemudian disemburkan ke dalam mesin. Saat mobil berhenti, kisi-kisi radiator memungkinkan udara dingin masuk. Berikut ini komponen sistem bahan bakar yang wajib kamu ketahui.
Radiator Cap
Tutup radiator atau radiator cover merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan dalam sistem pendingin. Tujuan dari komponen ini adalah untuk menaikkan titik didih air sambil menjaganya di bawah 100 derajat Celcius. Untuk menjaga agar tekanan sistem radiator tetap konstan, bagian ini harus ada.
Tabung Reservoir
Tabung reservoir membantu menerima uap yang dihasilkan dari radiator saat suhu mesin tinggi. Saat tekanan radiator tangki atas naik atau saat relief valve terbuka, komponen ini akan menyimpan air yang tercipta.
Air yang disimpan pada akhirnya akan disirkulasikan kembali. Air akan kembali jika ada vakum di tangki atas radiator atau jika katup vakum bekerja.
Selang Radiator
Selang radiator, yang menghubungkan radiator ke blok mesin, datang berikutnya. Ada dua macam komponen selang radiator, yaitu selang atas dan selang bawah.
Radiator menyerap panas dari mesin, sehingga selang di bagian atas digunakan untuk melepasnya. Sedangkan selang radiator di bagian bawah mengalirkan air yang telah didinginkan di radiator ke mesin, tempat menyerap panas.
Tangki Cadangan Radiator
Yang terakhir, kamu pasti sudah menebaknya. Ya, tangki ini digunakan untuk menyimpan air yang harus keluar dari proses pendinginan.
Dalam keadaan di mana suhu mesin meningkat, tekanan pada sistem pendingin juga terus meningkat. Untuk mengurangi tekanan, perlu untuk mengalirkan air dari sistem. Tangki cadangan radiator menampung air limbah yang dikeluarkan dari sistem ini.
Cara Kerja Sistem Pendingin Mesin Mobil
Pada awal 1900-an, konsumen masih memanfaatkan air sebagai pendingin untuk membantu kerja sistem pendingin pada mesin kendaraan. Air memiliki kemampuan untuk mentransmisikan panas, yang sangat efektif.
Oleh karena itu, dapat digunakan sebagai pendingin pada mesin mobil. Namun, selama bertahun-tahun penggunaan, air menghasilkan banyak kesulitan, seperti korosi dan pembekuan saat musim dingin tiba.
Kemudian pada tahun 1926, tepatnya pada masa Perang Dunia Kedua, penggunaan cairan pendingin dengan campuran etilen glikol sebagai bahan baku menjadi elemen yang efisien untuk menggantikan air.
Kombinasi etilen glikol memiliki rentang suhu beku dan didih yang lebih luas, sehingga rentan terhadap pembekuan dan penguapan. Etilen glikol juga membantu menjaga rongga penukar panas sistem pendingin agar tidak berkarat.
Cara kerja sistem pendingin mesin mobil di pasar Indonesia berbeda dengan di negara-negara subtropis. Sistem pendingin mesin untuk mobil Eropa menggunakan perpindahan panas dari mesin menuju pemanasan.
Berbeda dengan sistem pendingin mesin kendaraan di Indonesia, yang membuang semua panas ke atmosfer. Untuk mendapatkan gambaran tentang cara kerja sistem pendingin mesin pada mobil pasar Indonesia, berikut akan kami uraikan proses cara kerjanya menjadi beberapa bagian:
Menyalakan Komponen Elektrikal
Saat kamu mulai menyalakan komponen kelistrikan, sensor ECT (Engine Coolant Temperature) akan secara otomatis mendeteksi suhu cairan pendingin di dalam water jacket.
Sensor ECT kemudian mengirimkan data ke modul listrik/ECM (Electrical Control Module) untuk diteruskan ke ECU (Electrical Control Unit) (Electrical Control Unit). Untuk pengumpulan data berkelanjutan, prosedur ini diulang.
Menghidupkan Mesin
Kemudian, begitu kita menghidupkan mesin, pada saat yang sama, putaran mesin juga memutar pompa air. Tujuan dari putaran pompa air adalah untuk mensirkulasikan cairan pendingin ke seluruh sistem.
Bypass Aliran Coolant Pada Mesin
Jika suhu masih di bawah 85 derajat Celcius, maka termostat masih tertutup sehingga sirkulasi cairan pendingin hanya bersirkulasi di dalam water jacket tanpa masuk ke radiator.
Menyalakan Radiator Cooling Fan
Setelah beberapa menit, mesin mulai mentransfer panas ke cairan pendingin sehingga suhu cairan pendingin naik. Setelah cairan pendingin mencapai suhu tinggi 85 derajat Celcius, ECM mengirimkan sinyal ke perangkat ECU menggunakan informasi yang diperoleh dari sensor ECT.
Setelah itu, ECU mendapat sinyal dari ECM, dan motor listrik diinstruksikan untuk menyalakan kipas radiator sebagai hasilnya.
Mengalirkan Coolant Menuju Radiator
Karena suhu sudah mencapai 85 derajat Celcius, thermostat otomatis menutup bypass valve sehingga coolant mengalir ke radiator. Pendingin diumpankan ke radiator melalui selang radiator atas.
Panas radiator dipindahkan ke ruangan oleh sirip radiator saat udara melewatinya. Pendingin yang memiliki suhu panas, kemudian mengalir ke inti radiator. Terlepas dari pemisahan fisiknya, sirip dan inti radiator keduanya termasuk bahan penghantar panas.
Melalui hukum perpindahan panas, proses pelepasan panas dari pendingin terjadi karena panas dari pendingin dipindahkan ke sirip radiator dan dilepaskan melalui hembusan angin melalui konveksi.
Menurunkan Temperatur Coolant
Setelah panas dalam cairan pendingin dilepaskan, suhu cairan pendingin semakin turun. Setelah temperatur coolant turun, coolant meninggalkan radiator dan mengalir kembali ke water jacket pada engine melalui saluran lower radiator. Prosedur ini terus berulang berulang-ulang.
Radiator Cap Menjaga Tekanan Sistem
Gagasan tentang tekanan gas dalam sistem juga membantu aliran sirkulasi pendingin. Uap yang dihasilkan oleh penguapan cairan pendingin juga berkontribusi pada peningkatan tekanan gas.
Jika tekanannya terlalu tinggi, keadaannya tidak begitu menguntungkan bagi sistem sehingga harus dimodifikasi. Tutup radiator bertanggung jawab untuk mengontrol tekanan sistem.
Penguapan radiator digunakan untuk menghilangkan tekanan uap di tangki ekspansi pendingin. aliran cairan pendingin melalui pipa pembuangan radiator dan masuk ke tangki ekspansi cairan pendingin. Seiring waktu, uap dari penguapan mengendap menjadi pendingin yang dapat digunakan lagi dalam sistem pendingin mesin mobil.
Kesimpulan
Sistem pendingin mesin mobil mengatur suhu mesin kendaraan. Setidaknya ada delapan komponen yang membentuk sistem pendingin pada sebuah mobil, menurut situs resmi suzuki.co.id.
Sistem pendingin ditemukan pada tahun 1900 oleh Wilhelm Maybach untuk mobil Daimler. Tutup radiator, atau penutup radiator, adalah salah satu komponen utama yang diperlukan dalam sistem pendingin mobil. Kipas radiator berfungsi untuk menyedot udara dari radiator ke dalam mesin.
Sistem pendingin mesin untuk mobil Eropa menggunakan perpindahan panas dari mesin menuju pemanasan, tidak seperti pasar Indonesia di mana panas dibuang ke atmosfer dan dibuang kembali ke atmosfer kendaraan.