Berikut Ini Tips Sukses Melamar Pekerjaan Bagi “Fresh Graduate” – Pada musim wabah Covid-19 memberi rintangan sendiri, terutamanya untuk alumnus sarjana fresh graduate yang pengin melamar kerja. Sebab, harus berkompetisi sama orang yang mempunyai pengalaman di dunia kerja.
Alumni psikologi Universitas Airlangga ( Unair) Lukitariani memberi panduan, supaya pelamar kerja fresh graduate dapat diterima oleh organisasi atau perusahaan tujuan.
Merilis situs Unair, Jumat (8/1/2021), mengatakan jika ada 6 panduan yang diberi Lukitariani untuk sarjana fresh graduate saat melamar kerja. Silahkan baca secara jelas ke enam panduan sukses buat fresh graduate saat melamar kerja di perusahaan.
-
Daftar Isi: show
Perhatikan kualifikasi diri
Hal pertama yang perlu diperhatikan oleh pelamar kerja adalah kualifikasi yang diinginkan perusahaan. Jadi pastikan bahwa syarat dan kualifikasi tersebut sesuai dengan kondisi calon pelamar.
“Sayang kalau mengirim lamaran ke banyak perusahaan, tapi belum tentu sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan oleh perusahaan,” ucap Luki biasa dia disapa.
Setelah memahami kualifikasi dan sesuai dengan kondisi. Maka pastikan untuk melengkapi berkas ketika melamar. Jika melampirkan sertifikat yang dimiliki juga akan menjadi poin pertimbangan tersendiri.
-
Buat CV yang menonjol
Ketika membuat CV yang menonjol, makan akan membuat para perekrut tertarik. Ketika menggunakan sistem ATS atau sistem pelacakan si pelamar kerja yang sesuai kebutuhan, maka akan mempermudah perusahaan dalam mencari calon karyawan.
“Ketika memiliki pengalaman magang, jangan hanya dituliskan tempat magangnya, tapi juga tuliskan tugas dan tanggung jawab yang diemban selama magang,” ucap Luki.
Selain itu, kamu juga harus melampirkan penghargaan yang pernah didapat. Hal itu juga menjadi pertimbangan bagi para perekrut perusahaan.
“Pelamar model seperti itu (memiliki penghargaan) pasti model orang yang tangguh,” ujar Luki yang kini menjabat sebagai Head of Talent Acquisition di PT Pegadaian (Persero).
-
Harus jujur dan jadi diri sendiri
Setelah lolos tahap administrasi dan memasuki tahap wawancara, maka kamu harus berlaku jujur dan menjadi diri sendiri. Berlaku jujur yang dimaksudkan adalah tidak berbohong, terlebih ketika ditanyai mengenai kelemahan.
“Mengakui kesalahan bukan sesuatu yang buruk tapi mengakui bahwa kita manusia memiliki kesalahan,” terang Luki.
-
Pahami nilai dan budaya perusahaan
Luki menyatakan, kamu sebagai pelamar kerja harus memahami budaya dan nilai organisasi atau perusahaan yang dituju. Biasanya ketika seseorang ditolak, bukan berarti kurang pintar atau kurang berpengalaman.
Bisa jadi karena karakternya tidak sesuai dengan budaya dan nilai di perusahaan tersebut.
-
Harus tampil percaya diri
Saat dalam tahap wawancara, kamu harus percaya diri. Hal itu demi meyakinkan si pewawancara, bahwa kamu bisa kerja dan layak dipertimbangkan.
“Saat kamu melakukan wawancara, sebenarnya itu merupakan momen jualan diri sendiri, agar layak dipertimbangkan sebagai kandidat,” ucap Luki.
Lalu, penampilan kamu sebagai pelamar kerja juga harus rapi dan bersih. Paling terpenting natural dan jangan norak.
“Jangan gugup ketika wawancara, karena bisa membuat kamu blank dan jadi lupa semuanya. Anggap saja pewawancara ingin tau diri kamu,” jelas Luki.
-
Kelola media sosial pribadi secara baik
Biasanya perekrut karyawan juga melihat media sosial yang kamu miliki, khususnya media sosial yang populer seperti Instagram dan LinkedIn. Dengan melihat sosial media, maka perekrut bisa membaca karakteristik si pelamar kerja.
“Biasanya bila perusahaan BUMN akan melihat apakah ada ujaran kebencian dan provokasi dalam postingan si pelamar kerja,” tegas Luki.
Beberapa perusahaan dengan skala besar, pastinya juga melihat latar belakar pelamar kerja dari media sosial. Lantaran perusahaan tidak ingin merekrut karyawan yang justru nantinya bisa menjadi provokator.
Itulah 6 tips sukses untuk kamu yang ingin melamar kerja. Luki berpesan, agar pelamar kerja bisa percaya diri, khususnya bagi lulusan Unair. Karena Luki seringkali menemukan lulusan Unair cenderung tidak percaya diri dan tidak mau tampil di depan saat melamar kerja.
Padahal mereka pintar, aktif berorganisasi, dan tak kalah dengan lulusan perguruan tinggi yang lain saat melamar kerja.
Sumber : kompas.com