Rancakmedia.com – Dibawah ini adalah artikel tentang karakteristik teks cerita sejarah yang perlu kamu ketahui, agar kamu lebih memahaminya silakan simak dengan teliti supaya kamu mendapatkan informasinya secara lengkap.
Sebuah teks cerita sejarah, secara garis besar, adalah salah satu yang menceritakan kisah tentang masa lalu untuk menjelaskan peristiwa masa lalu dan memberikan makna untuk peristiwa sejarah. Teks sejarah ini disajikan dalam gaya naratif.
teks cerita sejarah adalah cerita imajiner yang diproduksi berdasarkan lokasi sejarah dan tokoh yang sebenarnya. Terlepas dari kenyataan bahwa itu adalah fiksi, teks cerita menggabungkan fakta sejarah yang tak terbantahkan.
Sayangnya, substansi sejarah novel ini akan jauh dari kualitas dan kedalaman yang ditemukan dalam teks-teks sejarah. Agar tidak ada yang tidak paham, kamu juga harus tahu apa itu teks sejarah.
Bagaimana Struktur Teks Cerita Sejarah?
Semua teks yang menjadi pokok materi mata pelajaran Bahasa Indonesia, harus memiliki struktur tersendiri. Meskipun dalam gagasan teks cerita sejarah terdapat dua kategori, yaitu novel sejarah dan teks sejarah itu sendiri, keduanya memiliki pola yang berbeda. Jadi, inilah bagaimana struktus sejarah akan diatur.
Orientasi
Struktur teks cerita sejarah pertama adalah bagian Orientasi. Bagian ini merupakan bagian awal atau pembuka dari teks cerita sejarah.
Dalam kebanyakan kasus, pendahuluan berupa penjelasan singkat tentang cerita yang akan diberikan; Oleh karena itu, ditulis dalam bentuk deskripsi.
Insiden atau Urutan Kejadian
Peristiwa atau rangkaian peristiwa menjadi struktur struktural kedua dari teks cerita sejarah. Peristiwa sejarah dirinci dalam bagian ini dalam urutan kronologis, dimulai dengan permulaan terjadinya dan diakhiri dengan kesimpulannya.
Saat menulis teks, biasanya bagian ini menjadi yang paling penting karena masuk ke informasi sejarah untuk membantu pembaca memahami apa yang terjadi.
Reorientasi
Struktur ketiga teks cerita sejarah adalah reorientasi. Bagian ini menawarkan komentar pribadi dari penulis tentang peristiwa yang telah diterbitkan sebelumnya.
Namun, dalam teks cerita sejarah tertentu, struktur bagian ini tidak ditawarkan secara umum, sehingga struktur bagian ini dapat dianggap opsional.
Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
Aturan tata bahasa teks tidak diragukan lagi harus menjadi topik diskusi berikutnya setelah struktur teks diperiksa. Karena keduanya tidak dapat dipisahkan dan dibentuk menjadi satu kesatuan agar penulis dapat menulis teks dengan indah.
Penggunaan Kata Ganti Orang Ketiga
Saat menulis teks sejarah, penulis akan memposisikan dirinya seolah-olah berada di luar cerita sehingga dia dapat menginformasikan karakter lain dalam cerita. Nama tokoh sering digunakan sebagai kata ganti orang ketiga dalam teks sejarah.
Penggunaan Keterangan Waktu Masa Lampau
Penggunaan kata keterangan waktu yang menggambarkan masa lalu sering berupa “Pada zaman dahulu”, “Pada tahun” (menyebutkan tahun yang lalu)”, dan lain-lain. benar-benar terjadi di masa lalu.
Penggunaan Keterangan Tempat
Istilah “di, “dari,” dan “ke” sering digunakan dalam teks cerita sejarah sebagai kata keterangan tempat untuk menunjukkan lokasi awal peristiwa sejarah.
Penggunaan Konjungsi Temporal (Waktu)
Konjungsi yang menunjukkan titik waktu tertentu dikenal sebagai “konjungsi temporal.” Tergantung di mana mereka terjadi, konjungsi temporal jatuh ke dalam salah satu dari dua kategori:
Intrakalimat
Itu dalam satu kalimat. Misalnya “lalu”, “kemudian”, “setelah”, dan lain-lain.
Antarkalimat
Yang saya maksud dengan itu adalah segala sesuatu yang bukan merupakan bagian dari kalimat, melainkan berfungsi sebagai penghubung antar kalimat. Misalnya, “Sebelumnya”, “Selanjutnya”, dan lain-lain
Penggunaan Konjungsi Kausalitas (Sebab-Akibat)
Konjungsi kausal adalah konjungsi yang menunjukkan sebab dan akibat dari suatu kejadian. Seperti sebelumnya, konjungsi kausal ini juga dapat dipisahkan menjadi dua macam tergantung posisinya, yaitu:
Intrakalimat
Dengan kata lain, hubungan antara sebab dan akibat dibuat hanya dalam satu pernyataan. Misalnya, “karena”, “sebab”, dan lain-lain.
Antarkalimat
Artinya, konjungsi kausalitas berada di luar kalimat sedemikian rupa sehingga menjadi penghubung antara satu frasa dengan frasa lainnya. Misalnya, “oleh karena itu”, “oleh sebab itu”, dan lain-lain.
Penggunaan Nomina
Nomina adalah kata benda, yang biasanya mengacu pada nama orang, hewan, objek, atau konsep. Berikut beberapa contohnya: “Oktober”, “Tanah Air”, “Raja Sriwijaya”, “Raden Wijaya”, dan lain-lain.
Penggunaan Verba
Verba adalah kata kerja yang menunjukkan tindakan atau aktivitas manusia. Penggunaan verba dalam menyusun teks cerita sejarah sering dilambangkan dengan akhiran “me-”, “ter-”, “di-”, “kan-”, “ber-kan”, dan lain-lain.
Misalnya, “menyerahkan”, “menembak”, “dikawal”, dan lain-lain.
Langkah Terbaik Untuk Menyusun Teks Cerita Sejarah
Serupa dengan peraturan, pengembangan teks cerita sejarah tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Karena itu, cerita terungkap seperti yang diharapkan.
Menurut Kosasih, berikut tata cara menyusun teks cerita sejarah yang akurat:
- Tentukan topik yang ingin kamu tulis pada awalnya. Sejarah seperti apa yang ingin kamu gunakan sebagai latar dan pendukung utama dalam sebuah cerita
- Buatlah rencana cerita terlebih dahulu yang memuat informasi seperti kronologi, urutan lokasi, tindakan tokoh, urutan peristiwa, serta sebab dan akibat dari suatu kejadian.
- Mencari tulisan ilmiah berikutnya yang dapat digunakan sebagai batu loncatan Misalnya, media yang relevan, cerita pendek sejarah, dan bahan sejarah semuanya termasuk dalam kategori sastra yang luas.
- Jika kamu benar-benar menginginkannya, kembangkan terlebih dahulu menjadi teks sejarah. Kemudian dapat diubah menjadi cerita sejarah yang diinginkan sesuai dengan imajinasi masing-masing pengarang.
- Pastikan untuk memeriksa kembali teks cerita sejarah yang telah ditulis. Itu benar apakah itu menyangkut norma-norma konstruksi cerita sejarah, substansi cerita, atau kombinasi dari hal-hal itu.
- Cerita menjadi lebih tegang, dan nilai-nilai yang dimaksudkan penulis dapat terwakili dengan tepat ketika teks cerita sejarah disusun dengan benar.
Karakteristik Teks Cerita Sejarah
Banyak karakteristik dapat ditemukan dalam teks cerita sejarah, beberapa di antaranya tercantum di bawah ini.
- Isi teks tersebut berdasarkan kisah nyata.
- Disajikan menurut urutan kejadian secara kronologis atau berurutan.
- Orientasi, rangkaian peristiwa, dan atau struktur penulisan reorientasi adalah contohnya.
- Jenis teks ini berbentuk sejarah naratif (recount).
- Secara umum, konjungsi temporal sering digunakan.
Jenis-Jenis Teks Cerita Sejarah
Novel sejarah dan teks cerita sejarah adalah dua subkategori teks cerita sejarah, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Kedua jenis ini sangat terikat dengan substansi cerita yang ada di dalamnya, khususnya apakah itu fiktif atau bukan.
Novel Sejarah
Jika kamu mengingat jenis-jenis tulisan yang berbeda, kamu akan melihat bahwa buku itu adalah jenis prosa. Ya, begitu juga dengan buku-buku sejarah yang jelas-jelas melibatkan plot fiktif, tetapi pada umumnya cerita yang dituturkan adalah bagian dari sejarah. Selain itu, buku-buku sejarah sering ditulis, menggunakan banyak dialog.
Teks Sejarah
Jika jenis sebelumnya adalah fiktif, maka jenis ini adalah non-fiksi. Teks sejarah terutama berhubungan tentang perjalanan seorang tokoh atau sejarah suatu peristiwa. Biografi, otobiografi, buku harian perjalanan, dan dokumen sejarah nonfiksi lainnya adalah contoh teks sejarah nonfiksi.
Nilai-Nilai yang Termuat Dalam Teks Cerita Sejarah
Nilai-nilai kehidupan pengarang harus ada dalam sebuah karya sastra agar dapat ditransfer kepada pembaca. Sebelumnya telah disebutkan bahwa salah satu jenis teks cerita sejarah adalah buku sejarah fiktif. Dapat dikatakan bahwa novel sejarah juga merupakan karya sastra.
Alur cerita, karakter, lokasi, dan tema teks fiksi sejarah seringkali tidak secara eksplisit menyampaikan pandangan penulis sendiri. Selain itu, nilai-nilai agama, budaya, estetika, moral, dan sosial semuanya terjalin dalam diskusi tentang apa artinya menjalani kehidupan yang baik.
Berikut ini penjelasan tentang nilai-nilai yang terdapat pada teks cerita sejarah, yaitu:
Nilai Agama
Nilai-nilai agama adalah nilai-nilai yang ada dalam karya sastra dan terikat dengan kehidupan beragama manusia. Keyakinan apa pun, tidak secara khusus ditentukan.
Nilai Budaya
Nilai-nilai budaya adalah nilai-nilai yang hadir dalam sebuah karya sastra dan terkait dengan kehidupan masyarakat, peradaban, dan budaya.
Nilai Estetis
Nilai estetika adalah nilai yang melekat pada teks cerita sejarah dan dihubungkan dengan keindahan pendekatan yang digunakan pengarang dalam bercerita. Nilai estetika ini bersifat relatif, sehingga keindahan yang diamati oleh satu individu dengan individu lainnya bisa jadi berbeda.
Nilai Moral atau Nilai Etik
Nilai-nilai moral terkandung dalam teks-teks cerita sejarah dan terikat dengan pelajaran karakter manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai Sosial
Nilai-nilai sosial adalah nilai-nilai yang ditemukan dalam teks-teks cerita sejarah dan terikat pada tatanan sosial di antara orang-orang dalam kehidupan komunal.
FAQ
Dibawah ini adalah 3 contoh tanya jawab mengenai teks cerita sejarah:
Cerita sejarah termasuk dalam teks apa?
Teks cerita sejarah memiliki keterkaitan dengan teks narasi. Catatan tertulis tentang peristiwa sejarah dikenal sebagai teks naratif sejarah karena didasarkan pada kejadian di kehidupan nyata.
Mengapa cerita sejarah masuk ke dalam teks narasi?
Istilah “teks cerita sejarah” mengacu pada karya sastra yang menyampaikan informasi tentang tokoh atau peristiwa sejarah. Teks cerita sejarah termasuk dalam teks naratif. Itu karena cerita sejarah melibatkan suksesi peristiwa dan urutan waktu.
Apa isi dari teks cerita sejarah?
Secara garis besar, teks cerita sejarah terdiri dari peristiwa atau peristiwa yang ditulis berdasarkan fakta yang diketahui, baik yang benar-benar terjadi maupun hanya cerita rakyat yang diduga telah terjadi, seperti legenda.
Kesimpulan
Teks cerita sejarah adalah salah satu yang menceritakan kisah tentang masa lalu untuk menjelaskan peristiwa masa lalu dan memberikan makna untuk peristiwa sejarah.
Teks cerita sejarah mengandung nilai-nilai yang hadir dalam semua karya sastra. Nilai-nilai tersebut meliputi nilai-nilai agama, budaya, estetika, moral, dan sosial serta pandangan penulis sendiri tentang sifat manusia.
Itulah artikel tentang pengertian serta karakteristik teks cerita sejaran yang dapat kami sampaikan informasinya, semoga dapat membantu dan bermanfaat untuk kamu semua.