rancakmedia.com – Jika Anda Fresh graduate dan belum mendapatkan pekerjaan, Anda perlu segera bersiap untuk mencari informasi lowongan kerja. Jelas tidak mudah mencari pekerjaan. Karena banyak sekali pesaing yang ingin mendapatkan pekerjaan bahkan setelah humdingers kuliah.
Bahkan, tidak jarang mereka yang sudah berpengalaman kerja ingin mencari pekerjaan baru. Tentunya persaingan di dunia kerja semakin ketat.
Oleh karena itu, lulusan baru membutuhkan tips agar berhasil mendapatkan pekerjaan. Jika Anda memulai halaman Alumni UGM, Anda akan menemukan tips dan persiapan di sini agar Anda dapat menemukan pekerjaan pertama Anda dengan lebih aman setelah menyelesaikan studi Anda.
Secara umum, saat ini terdapat dua metode perekrutan bagi perusahaan untuk mencari karyawan baru, metode offline dan online
Untuk Metode Offline
Tes metode rekrutmen disconnected antara lain tes psikologi, tes penilaian, wawancara, REA, LGD, fungsi pekerjaan dan pemeriksaan kesehatan.
1. Tes Psikologi
Berbagai contoh tes psikologi yang ada saat ini dapat ditemukan di web dan dapat dijadikan sebagai bahan persiapan untuk tes psikologi.
Salah satu model psikotes yang selalu tersedia di perusahaan adalah perhitungan angka yang dibatasi oleh clock dimana semakin lama waktunya semakin pendek waktunya.
Tes ini juga dikenal sebagai tes Kraepelin. Jenis tes ini bertujuan untuk menguji endurance atau endurance calon karyawan dan menentukan apakah mereka dapat bertahan atau kehilangan kinerja di bawah tekanan konstan.
Selain itu, keakuratan calon karyawan tentunya juga akan terlihat dari hasil pengujian ini. Trik untuk melewati fase psikotes adalah jangan terlalu memaksa di awal. Untuk tes Kraepelin perhatikan penjumlahan angkanya dari 0 sampai dengan 20.
2. Wawancara
Jika lolos seleksi tes psikologi, langkah selanjutnya adalah wawancara. Faktanya, kami menjual semua bagian diri kami atau yang kami sebut individual marking.
Beberapa hal yang biasanya menyebabkan seseorang gagal dalam tahap wawancara antara lain:
Kesulitan memahami makna pertanyaan oleh pewawancara
memberikan jawaban yang panjang (bukan pada maksud pertanyaan yang ditanyakan)
berada di luar konteks pertanyaan
Tips untuk melewati tahap wawancara adalah mempersiapkannya dengan membuat daftar 1–20 kekuatan dan kelemahan Anda. Saat wawancara, ceritakan (prestasi atau prestasi) yang pernah Anda raih (kisah sukses). Di akhir wawancara, biasanya pewawancara memberi kesempatan untuk bertanya kepada calon. Beberapa pertanyaan yang dapat Anda ajukan adalah:
- Apakah ada pelatihan atau kesempatan di perusahaan ini?
- Sudah berapa lama Anda bekerja di perusahaan ini?
- Hal-hal apa saja yang membuat Anda betah berlama-lama bekerja di sini?
3. FGD dan LGD
Sebagai perbedaan mendasar antara FGD dan LGD, di REA terdapat mediator, sedangkan di LGD tidak ada arbitrator atau tidak ada orang yang memimpin jalannya diskusi. Topik diskusi FGD dan LGD biasanya bersifat umum.
Tips dan trik untuk sukses pada fase FGD dan LGD adalah:
- Menjadi mediator atau menjadi pemimpin diskusi
- Jika Anda belum menguasai topik pembahasan, sebaiknya segera menjadi relawan sebagai mediator agar Anda hanya menyampaikan kesimpulan dari kandidat lainnya
- Menjadi orang yang menghargai pendapat orang lain
- Siap mendengarkan saran orang lain
Metode Rekrutmen Online
Metode rekrutmen online biasanya menguji Tes Potensi Akademik (TPA), yang terdiri dari unsur-unsur berikut:
- matematika,
- gedung,
- logika abstrak,
- angka,
- logika verbal,
- dll
Selain itu, sebagai bagian dari compositions rekrutmen on the web, perusahaan memiliki satu templat continue yang dibuat yang memenuhi kebutuhan perusahaan. dan kami hanya harus mengisinya.
Manfaat dari perekrutan online adalah kandidat dapat mengetahui hasilnya secara instan, yang memotong waktu. Tes psikologi online dan permainan kolaboratif juga sedang dikembangkan. Terlepas dari metode perekrutan, disconnected atau on the web, bersiaplah sebaik mungkin. Perusahaan mencari orang-orang dengan:
- Integritas
- Proaktif,
- Yang dapat bekerja dalam kerja tim
- Yang kreatif
- Yang memiliki fleksibilitas atau fleksibilitas kognitif dalam berpikir dan bertindak