Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian bumi adalah mengolah sampah organik yang baik. Meski trademark Reduce (Mengurangi), Reuse (gunakan kembali), Recycle (Daur Ulang), atau biasa disebut 3R, sudah lama diulang, namun tidak semua lapisan masyarakat bisa menerapkannya.
Guna menambah wawasan masyarakat dalam hal mengolah sampah organik, dosen program studi Teknik Biosistem Institut Teknologi Sumatera (Itera) ini melatih para petani di Desa Negeri Sakti, Pesawaran, Lampung, di produk Bio-Mol (mikroorganisme lokal). Produk Bio-Mol dapat digunakan sebagai permulaan dalam produksi pupuk organik padat atau cair.
Selain itu, Bio-Mol juga dapat digunakan untuk menetralisir bau tak sedap dari kandang sapi di kompleks peternakan Mulia Farm di desa tersebut.
Dalam pelatihan ini masyarakat diberikan edukasi tentang expositions pembuatan Bio-Mol, manfaatnya dan kandungan produk.
Enam dosen Itera yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Zunanik Mufidah, Raizummi Fil’aini, Budi Priyonggo, Alvin Fatikhunada, Dwi Cahyani, dan Wayan Arya Utari. Mahasiswa Teknik Biosistem Itera dan Teknik Kimia turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
Manfaat Sampah Organik
Ketua PKM Zunanik Mufidah mengatakan mengolah sampah organik melalui pelatihan ini petani akan mampu memanfaatkan sampah organik dan sampah rumah tangga sebagai produk yang memiliki banyak manfaat diantaranya:
- Sebagai pupuk tanah dan tanaman
- Sebagai starter dalam pembuatan bedug. pupuk pengganti EM4
- Penghilang bau kotoran ternak
- Gunakan sebagai pestisida nabati.
Zunanik mengungkapkan, pelatihan ini juga sebagai upaya untuk memberikan wawasan kepada masyarakat tentang bagaimana mengolah sampah organik menjadi produk yang memiliki kegunaan yang baik dan dapat menerapkan prinsip zero waste.
“Kami berharap pelatihan ini dapat tersampaikan secara berkelanjutan dan petani serta masyarakat sekitar dapat mengolah sampah organik menjadi produk yang bermanfaat dalam siklus pertanian yang terintegrasi,” customized organization Zunanik.
Pembuatan Sederhana
Zunanik Mufidah dan Raizummi Fil’aini menjelaskan beberapa bahan yang digunakan dalam compositions pembuatan produk Bio-Mol antara lain sisa sayur atau buah dan air cucian beras.
Compositions mengolah sampah organik pembuatannya sangat sederhana dengan menggunakan peralatan rumah tangga seperti coal dan kaleng atau botol sisa minuman.
Warga juga mendapatkan pelatihan bagaimana dan menggunakan produk Bio-Mol sebagai pupuk cair yang bisa dibuat sendiri. Para petani juga didukung dalam mempraktikkan apa yang telah dilatihkan di rumah masing-masing.