Rancakmedia.com – Lapisan fisik adalah lapisan dasar dari seluruh jaringan dalam model referensi OSI. Berikut ini adalah penjelasan mengenai media transmisi jaringan komputer yang perlu kamu ketahui jenis-jenisnya dibawah ini.
Lapisan ini akan berfungsi dengan menentukan media transmisi jaringan yang dapat digunakan untuk menentukan properti kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke jaringan.
Sehingga sarana penyampaian sistem data ke perangkat lain dapat dihubungkan dalam suatu jaringan komputer. Beberapa sistem pensinyalan dapat digunakan untuk mengirim sinyal data analog atau digital.
Pengertian Media Transmisi Pada Jaringan komputer
Media transmisi jaringan komputer berfungsi sebagai saluran perantara untuk menghubungkan satu perangkat jaringan ke perangkat jaringan lainnya sehingga dapat berinteraksi satu sama lain.
Dalam jaringan komputer, media apa saja yang dapat mentransmisikan gelombang listrik, gelombang elektromagnetik, atau gelombang cahaya dapat dimanfaatkan sebagai media jaringan, baik untuk transmisi maupun penerimaan data.
Dalam jaringan komputer, saat ini terdapat tiga jenis media transmisi yang dapat dimanfaatkan, yaitu media tembaga (media tembaga), serat optik (media optik), dan nirkabel (frekuensi radio) (frekuensi radio).
Faktor Saat Memilih Media Transmisi Jaringan
Semua media (tembaga, serat optik, dan nirkabel) memiliki kelebihan dan keterbatasannya masing-masing. Namun, sebelum kamu memutuskan jenis media yang akan digunakan, kamu harus memperhatikan faktor-faktor berikut:
- Harga
- Keandalan (reliability)
- Kemudahann instalasi dan perawatan
- Laju pengiriman data maksimal
- Keamanan data
- Ketahanan terhadap interferensi
- Kemudahan konfigurasi
Jenis-Jenis Media Transmisi Pada Jaringan Komputer
Berikut ini adalah jenis-jenis media transmisi pada jaringan komputer, diantaranya:
Cooper Media (Media Tembaga)
Misalnya kabel UTP, media tembaga adalah semua media transmisi data yang media dasarnya untuk mentransfer data terbuat dari tembaga. Saluran transmisi ini menggunakan impuls listrik digital untuk membawa data antar perangkat (tegangan atau arus).
Berikut ini adalah beberapa manfaat menggunakan media tembaga:
- Mempunyai harga yang relatif lebih Murah
- Jarak jangkauan yang luas
- Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon
- Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan system lain.
Kekurangan media tembaga adalah sebagai berikut:
- Instalansi yang rumit
- Redaman yang relative besar, sehingga untuk hubungan perangkat yang jaraknya jauh harus dipasang repeater-repeater.
- Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Contoh media tembaga antara lain kabel STP, kabel UTP, dan kabel koaksial. Dengan kata lain, lama waktu yang dibutuhkan untuk memasang kabel, serta jumlah data yang dapat dikirim, ditentukan oleh seberapa jauh jarak kabel dari sumbernya.
Tergantung pada topologi yang digunakan, kabel koaksial dan kabel bengkok adalah dua jenis media tembaga yang umum digunakan dalam jaringan komputer.
Kabel Coaxial
Namun, berikut ini adalah tujuan dari masing-masing komponen kabel koaksial:
- Sebuah konduktor tembaga di tengah, digunakan untuk membawa gelombang listrik.
- Ada lapisan dielektrik antara otak aluminium dan inti plastik. Lapisan ini berfungsi sebagai isolator dan separator.
- Bonded Aluminium Foil terbuat dari aluminium foil dan memblokir kebisingan dan gelombang elektromagnetik untuk mengurangi crosstalk dari perangkat atau kabel lain.
- Itu terbuat dari serat aluminium tenunan (yang lain terdiri dari serat tembaga tenunan), yang bertindak sebagai perlindungan terhadap gangguan yang dihasilkan dari luar dan sebagai saluran tanah dengan resistansi DC rendah.
- Jaket terbuat dari bahan plastik, dan ada juga bahan PVC yang berfungsi sebagai pelindung luar.
- Ada dua jenis kabel koaksial yaitu kabel koaksial tebal (memiliki diameter yang cukup besar) dan kabel koaksial tipis (memiliki diameter lebih kecil), dan sambungan yang digunakan adalah konektor BNC.
Thick Coaxial Cable (Kabel Coaxial “Gemuk”)
Kabel koaksial jenis ini dijelaskan menurut standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini memiliki diameter rata-rata 12 mm dan umumnya berwarna kuning. Jenis kabel ini kadang-kadang disebut ThickNet, Ethernet konvensional, atau bahkan kabel kuning.
Saat digunakan dalam jaringan, kabel koaksial (RG-6) ini harus memenuhi persyaratan dan aturan berikut:
- Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang cukup lebar).
- Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
- Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
- Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
- Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
- Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
- Setiap segment harus diberi ground.
- Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
- Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Thin Coaxial Cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Jenis kabel koaksial ini banyak digunakan di kalangan amatir radio, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya tinggi.
Kabel koaksial jenis ini, yang memiliki diameter rata-rata 5 mm dan sering berwarna hitam atau warna gelap lainnya, harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2 agar dapat digunakan dalam suatu jaringan.
Konektor BNC digunakan untuk menghubungkan semua perangkat. Jenis kabel ini juga dikenal sebagai Ethernet tipis atau ThinNet. Kabel koaksial RG-58 A/U atau C/U, misalnya, harus mematuhi spesifikasi berikut jika digunakan dalam jaringan dengan Tconnector dan terminator:
- Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
- Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
- Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices).
- Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
- Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
- Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
- Panjang minimum antar TConnector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
- Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
Twisted Pair Ethernet (STP dan UTP)
Kabel Twisted Pair dibedakan menjadi dua jenis, yaitu shielded twisted pair (STP) dan unshielded twisted pair (UTP) (UTP). Berbeda dengan UTP yang tidak memiliki selubung, kabel STP memilikinya. Gunakan konektor RJ-11 atau RJ-45 untuk menyambungkan komputer kamu ke jaringan melalui jenis kabel ini.
Dari foto diatas dapat kita lihat ada 4 pasang kabel pada kabel yang dipilin dimana setiap pasang kabel saling melilit dan memiliki warna yang berbeda pada setiap kabelnya.
Untuk dapat terhubung ke komputer, setiap kabel harus dicolokkan ke dalam koneksi yang disebut konektor RJ-45 dengan susunan kabel yang mengikuti standar jaringan.
Standar TIA/EIA 568A dan 568B mengatur kode warna kabel yang digunakan. Berikut ini adalah daftar banyak warna kabel:
Dari kedua urutan warna kabel tersebut maka lahirlah beberapa jenis instalasi kable UTP yang disebut dengan kabel straigth-through, crossover dan rollover.
Kabel Straigth-Through (Straigth)
Kabel lurus digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan yang berbeda. Ini dapat digunakan untuk menghubungkan komputer ke sakelar atau sakelar ke router, misalnya.
Jika sambungan dipasang dengan urutan yang sama pada kedua ujung kabel, itu dianggap sebagai kabel lurus. Misalnya pada ujung kabel pada konektor A, urutannya menggunakan teknik TIA/EIA 568A. Pada ujung kabel, pada konektor B harus disortir dengan cara TIA/EIA 568A.
Demikian juga jika ujung kabel pada konektor A diurutkan menggunakan pendekatan TIA/EIA 568B, maka ujung kabel pada konektor B harus diurutkan menggunakan pendekatan TIA/EIA 568B.
Kabel Crossover
Secara default, kabel crossover menghubungkan dua perangkat jaringan yang identik, seperti komputer ke komputer lain atau switch ke switch lain. Istilah “kabel crossover” menggambarkan kabel di mana konektor di setiap ujungnya dipasang dalam urutan yang berbeda dari biasanya (cross).
Sebagai contoh, teknik TIA/EIA 568A digunakan untuk mengurutkan kabel pada konektor A, sedangkan metode TIA/EIA 568B diperlukan pada konektor B. Urutan kabel pada konektor B harus mengikuti kebalikan dari urutan kabel pada konektor A, jika teknik TIA/EIA 568B digunakan untuk menyortir ujung kabel konektor A.
Kabel Rollover
Kabel rollover digunakan hanya untuk konverter DB9 (port serial pc) ke port konsol untuk melakukan manajemen. Sakelar (dapat dikelola) dan router (ke PC) terhubung melalui kabel rollover.
Jika kamu menggunakan koneksi RJ-45, kamu dapat membuat kabel rollover dengan mengalihkan urutan kabel antara ujung di konektor A dan ujung di konektor B.
Misalnya jika konektor A menggunakan urutan kabel dengan metode TIA/EIA 568B dimulai dari pin 1 pada konektor A dengan warna putih-oranye, maka pada konektor B kabel (putih-oranye) disimpan pada pin 8, kemudian pin 2 pada konektor A, warna kabelnya orange, kemudian pada konektor B kabel disimpan pada pin ke 7 dan seterusnya. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada gambar berikut:
Optic Media (Fiber Optik)
Fiber optic adalah teknologi kabel yang menggunakan benang fiber glass atau plastik untuk membawa data ke tujuannya. Gelombang cahaya dapat dimodulasi menggunakan kabel serat optik, yang terdiri dari jalinan benang kaca.
Fiber glass biasanya memiliki diameter sekitar 120 mikrometer, yang digunakan untuk membawa sinyal cahaya dari satu titik ke titik lain, hingga jarak 50km tanpa menggunakan repeater. Kabel serat optik dapat dipecah menjadi komponen-komponen berikut:
Peran setiap lapisan/bagian pada kabel serat optik:
Core (Inti)
berfungsi untuk menyebarkan cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya. Elemen penting dari serat optik adalah inti, yang terbentuk dari bahan kaca/kuarsa berkualitas tinggi dan tempat perambatan cahaya terjadi.
Diameter inti kabel serat optik dapat berkisar antara 10 mikrometer hingga 50 mikrometer. Diameter memiliki pengaruh besar pada sifat-sifat serat optik.
Cladding (Lapisan),
Caldding bertindak sebagai cermin (waveguide) sehingga cahaya tetap berada di inti dengan memantul dan menyebar dari satu ujung ke ujung lainnya.
Kaca yang memiliki indeks bias lebih rendah dari inti digunakan untuk kelongsong. Cladding juga merupakan selubung (coating) dari inti. Hubungan indeks bias antara inti dan kelongsong akan mengubah perambatan cahaya di inti (mempengaruhi sudut kritis).
Coating (Jaket),
Pelapis berfungsi sebagai perlindungan mekanis untuk serat optik terhadap kerusakan yang disebabkan oleh tikungan kabel dan gangguan eksternal.Selain itu, pelapis berfungsi sebagai semacam label warna untuk perangkat. Lapisannya terbuat dari plastik.
Strength Member & Outer Jacket,
Tujuan segmen ini hampir identik dengan pelapisan: untuk melindungi inti kabel dari kerusakan yang disebabkan oleh gangguan eksternal. Berbeda dengan pelapis, bagian ini biasanya terbuat dari plastik yang lebih tahan lama dibandingkan pelapis.
Berikut ini adalah sambungan-sambungan yang terdapat pada kabel serat optik:
- Gambar konektor yang digunakan untuk kabel serat optik
Manfaat serat optik antara lain:
- Kemampuan mengirim data dengan kapastitas yang besar dan jarak yang jauh.
- Kecepatan transmisi hingga mencapai gigabits
- Tingkat keamanan fiber optic yang tinggi
- Tahan terhadap gangguan elektromagnetik
- Lebih menghemat tempat, dibandingkan dengan kabel tembaga.
Kelemahan dari koneksi serat optik meliputi:
- Harganya yang cukup mahal
- instalasi yang cukup rumit.
- Karena materi mengenai fiber optik sangat banyak, maka untuk lebih jelasya silahkan baca juga mengenai penjelasan fiber optik pada artikel-artikel akan dijelaskan berikutnya.
Media nirkabel merupakan media transmisi data yang tidak menggunakan kabel dalam proses transmisinya. Media ini menggunakan antena untuk transmisi di udara, vakum, atau air. Selama transmisi, antena mengirimkan energi elektromagnetik ke media, yang biasanya udara. Selama penerimaan, antena mendapat gelombang elektromagnetik dari media.
Lihat halaman Jenis Antena Jaringan untuk informasi lebih lanjut tentang jenis antena yang sering digunakan untuk jaringan komputer.
Berikut ini adalah beberapa manfaat menggunakan media nirkabel:
- Mobilitas
- Proses instalasi cepat
- Fleksibilitas Tempat
- Pengurangan anggaran biaya
- Jangkauan luas
- Tidak mengurangi kerapian ruangan
Sedangkan kelemahan dari media wireless antara lain sebagai berikut:
- Kecepatan transfer data terbatas
- Alatnya cukup mahal.
- Mudah mendapatkan Interferensi Gelombang
- Kapasitas jaringan terbatas.
- Keamanan data kurang terjamin.
- Intermittence ( sinyal putus-putus )
Harap diingat juga bahwa keamanan jaringan saat menggunakan nirkabel sebagai saluran transmisi bergantung pada kekuatan perangkat dan pengalaman teknisi. Sedangkan coverage area biasanya sebanding dengan biaya perangkat yang digunakan.
Kesimpulan
Media transmisi jaringan komputer berfungsi sebagai saluran perantara untuk menghubungkan satu perangkat jaringan ke perangkat jaringan lainnya.
Ada tiga jenis media transmisi yang dapat digunakan, yaitu media tembaga (media tembaga), serat optik (media optik), dan nirkabel (frekuensi radio).
Demikian penjelasan kami tentang macam-macam media transmisi jaringan komputer yang dapat kami gunakan semoga bermanfaat dan membantu kita semua untuk lebih memahaminya.