Rancakmedia.com – Model bisnis ecommerce, sebelum mulai membuat bisnis Anda, penting untuk mengetahui model perusahaan. Masa depan bisnis Anda bergantung pada kemampuan Anda untuk menentukan ke mana harus pergi dan nilai apa yang dapat Anda tawarkan kepada konsumen. Jika Anda ingin menjalankan bisnis online, Anda akan mendapatkan keuntungan dari ini.
Apa Saja Informasi Tentang Model Bisnis Ecommerce ?
Selain itu, Anda akan belajar tentang beberapa cara untuk mengoperasikan e-commerce. Pendekatan terbaik untuk menjalankan bisnis Anda adalah dengan menentukan orang seperti apa yang bekerja dengan Anda. Selamat membaca!
Model Bisnis Ecommerce Paling Populer
- model bisnis ecommerce meliputi:Perdagangan digital B2B (Business to Business)
- ritel ke konsumen (Business to Consumer)
- satu-ke-satu (Konsumen ke Konsumen)
- C2B (Konsumen ke Bisnis)
Ada manfaat dan keuntungan yang jelas untuk masing-masing model bisnis ecommerce ini. Apa sebenarnya mereka? Mari kita lakukan langkah demi langkah.
Model Bisnis Ecommerce Di Pasar B2B (Business to Business)
Entitas bisnis berjalan di bawah model bisnis e-commerce ini, artinya mereka menawarkan produk dan layanan mereka kepada perusahaan lain. Pelanggan yang berpartisipasi dalam model B2B mungkin tidak selalu mendapat manfaat dari produk dan layanan yang mereka beli. Mereka dapat menjualnya kembali ke konsumen lain sebagai reseller.
Karena itu, siklus penjualan Business to Business cenderung panjang. Ini lebih mahal dan sulit untuk dipasarkan ke klien B2B daripada untuk model bisnis ecommerce lainnya. Di sisi lain, keunggulan ini menawarkan hasil yang solid dalam hal loyalitas klien dan jumlah penjualan yang besar.
Perusahaan yang menggunakan model bisnis ecommerce ini menawarkan barang termasuk perlengkapan kantor, mesin manufaktur, dan produk industri lainnya, yang semuanya dapat dilihat sebagai analog dengan persediaan bisnis standar.
Selain itu, produk dan layanan digital, yang diperdagangkan secara luas di e-commerce B2B, lebih dari sekadar populer. Perangkat lunak dan web hosting keduanya berfungsi sebagai contoh.
Electronic City dan Mbiz keduanya merupakan perusahaan B2B ternama yang berbasis di Indonesia. Selain inventaris lengkap barang industri dan rumah tangga, kedua tempat ini menawarkan banyak pilihan gadget. Selain menawarkan pembersihan, Mbiz menawarkan layanan pemeliharaan untuk properti komersial.
Model Bisnis Ecommerce Retail B2C (Business to Consumer)
Perusahaan yang menggunakan model bisnis ecommerce B2C menjual langsung ke konsumen.
Pendekatan ini tidak perlu menggunakan banyak promosi. Orang tidak ingin menghabiskan waktu lama mencari bisnis Business to Consumer untuk melakukan pembelian.
Meskipun sejumlah konsumen B2C adalah pengecer, perlu dicatat bahwa mereka adalah pengecualian. Selain itu, e-commerce sering ditandai dengan loyalitas pelanggan yang buruk.
Di sektor bisnis-ke-konsumen, perusahaan memiliki beberapa jenis barang dan jasa. Mulai dari kebutuhan sehari-hari dan pelayanan dasar hingga hiburan.
Lazada dan Blibli adalah dua contoh perusahaan B2C yang sukses di Indonesia.
Model Bisnis Ecommerce Customer-to-Customer (Konsumen ke Konsumen)
Konsumen yang juga menggunakan platform dapat membeli dan menjual barang. Model bisnis C2C ditandai dengan ini.
Orang yang menjual barang kepada orang lain umumnya harus beriklan di situs seperti direktori, pasar, dan forum. Di Indonesia, OLX dan Kaskus dikenal menjual jenis perdagangan online ini.
Kemampuan untuk memulai dan menyelesaikan proyek dengan cepat menjadikan C2C bisnis yang sangat diinginkan untuk dilakukan bisnis. Orang-orang memiliki ide dasar tentang apa yang mereka inginkan. Akibatnya, para pelaku model bisnis ini tidak perlu melakukan upaya apapun untuk memasarkan produknya.
Model penjualan online ini tidak bisa dianggap sebagai bisnis besar. Selain itu, selain menetapkan harga barang dengan biaya lebih rendah, pedagang mengalami masalah dalam mempertahankan tingkat kualitas yang dapat diterima.
Model Bisnis Ecommerce C2B atau Pilihan Partisipasi dan Manfaat (Consumer to Business)
Selain orang lain, pelanggan dapat menjual kepada perusahaan. Sementara produk C2C dapat dibeli melalui merek C2C, para pelaku C2B sering kali memberikan sesuatu kepada konsumen untuk dilakukan atau dinikmati. Model bisnis ini melibatkan tenaga kerja lepas.
Pelaku model bisnis sering mempromosikan layanan mereka di situs web mereka sendiri. Namun, beberapa orang masih mengandalkan layanan listing. Contoh platform tersebut di Indonesia termasuk Upwork dan Freelancer.
Meski pelakunya adalah konsumen, namun pelaku memiliki masalah tersendiri karena model bisnisnya sangat bergantung pada iklan. Karena semua persaingan dan karena konsumen hati-hati memilih penyedia layanan, itu penting.
Kesimpulan:
Model bisnis e-commerce meliputi perdagangan digital B2B (Business to Business), retail to consumer dan one-to-one (Consumer to Consumer). Ada manfaat dan keuntungan yang jelas untuk masing-masing model bisnis ini. Di Indonesia, OLX dan Kaskus dikenal menjual jenis perdagangan online ini. Meskipun sejumlah konsumen B2C adalah pengecer, perlu dicatat bahwa mereka adalah pengecualian. Model penjualan online ini tidak bisa dianggap sebagai bisnis besar. Selain menetapkan harga barang dengan biaya lebih rendah, pedagang mengalami masalah dalam mempertahankan tingkat kualitas yang dapat diterima.