rancakmedia.com – Kementerian Agama (Kemenag) RI menggeser tanggal merah atau hari liburan Tahun Baru Islam 1443 Hijriah atau 1 Muharram jadi tanggal 11 Agustus 2021.
Meskipun begitu Kemenag pastikan jika Tahun Baru Islam masih tetap jatuh pada 1 Muharram 1443 Hijriah atau pada 10 Agustus 2021. “Tahun Baru Islam masih tetap 1 Muharram 1443 Hijriah, bersamaan 10 Agustus 2021 Masehi.
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF-PBNU) sudah lakukan rukyatul hilal awalnya Muharram 1443 H.Tahun Baru Islam 1 Muharram Selasa 10 Agustus.
Hari liburannya yang digeser jadi 11 Agustus 2021 masehi,” kata Direktur Jenderal Tuntunan Warga Islam Kemenag Kamaruddin Amin dikutip dari situs sah Kemenag, Kamis (5/8/2021). Perubahan hari liburan tanggal merah ini sesuai SKB 3 menteri mengenai Hari Liburan Nasional dan Cuti Bersama.
Penyelenggaraan rukyatul hilal berjalan pada Ahad Legi 29 Dzulhijjah 1442 H atau 8 Agustus 2021. Hasil dari rukyatul hilal yang sudah dilakukan di beberapa lokasi, hasilnya hilal tidak kelihatan. “Semua lokasi tidak menyaksikan hilal.
Sebagai tindak sambungnya karena itu awalnya Muharram 1443 H bersamaan dengan Selasa Pon 10 Agustus 2021 M (mulai malam Selasa) atas dasar Istikmal (bulan awalnya ditingkatkan jadi 30 hari),”
demikian dalam surat informasi LF PBNU mengenai awalnya Muharram yang diterima Republika,co.id dari Wakil Sekretaris Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), Ma’rufin Sudibyo, pada Senin (9/8).
Barisan LF PWNU dan PCNU se-Indonesia diharap melakukan tindakan aktif untuk menebarluaskan informasi awalnya Muharram 1443 H ke masyarakat Nahdliyyin.
Awalnya Wakil Ketua Komisi Ceramah Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, KH Misbahul Munir Kholil, menjelaskan mengingati tahun baru Islam sebagai hal yang baik sekali karenanya sisi dari syiar Islam.
Menurut dia ada pertanda kebesaran dan kebenaran Islam dibalik peringatan tahun baru Islam. Kiai Misbah menerangkan Muharram sebagai salah satunya bulan yang paling diagungkan Allah SWT. Mengenai mulianya Muharram dipertegas Rasulullah SAW dalam haditsnya.
Walau wabah covid belumlah usai, kiai Misbah mengharap tidak menurunkan semangat umat Muslim terutamanya di Indonesia untuk hidupkan penggantian tahun batu Islam dan isi Muharram dengan beragam aktivitas beribadah, namun tetap patuhi prosedur kesehatan dan penangkalan covid seperti yang ditata pemerintahan.
Menurut kiai Misbah, salah satunya yang dapat dilaksanakan untuk isi momen penggantian tahun baru Islam dengan ikuti pengajian virtual maupun istighasah virtual. “Manfaatnya banyak mengingati tahun baru Islam.
Karena keadaan saat ini musim wabah, ya kita masih tetap memeriahkan mensyiarkan bulan Muharram dengan beragam aktivitas yang mematuhi apa yang telah diputuskan pemerintahan. Nyalakan dengan pengajian, zikir, doa awalnya dan akhir tahun, kita dapat strategii dengan online,” kata kiai Misbahul.